SUKABUMIUPDATE.com - Pengidap HIV/AIDS di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, dari tahun ke tahun terus alami peningkatan. Data dihimpun menunjukkan, sejak 2016 pengidap HIV/AIDS hanya berjumlah empat orang, namun pada 2017 bertambah menjadi 10 orang.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman mengatakan, jika peningkatan jumlah kasus bisa dikarenakan karena sistem penanggulangan sudah mulai jalan, sehingga kasus yang sudah ada sejak dulu baru terdeteksi sekarang.
BACA JUGA:
Wow, Pengidap HIV/AIDS di Cikakak Kabupaten Sukabumi Meningkat
Cegah HIV/AIDS, Bupati Sukabumi: Masyarakat Harus Jadi Aktor dan Perumus Kebijakan
Marak Kasus HIV AIDS, DPD KNPI Kabupaten Sukabumi Gelar Seminar Hari Kartini
"Berarti kinerja rekan-rekan di Puskesmas Cikakak, dalam menemukan kasus HIV sudah baik. Ditambah lagi partisipasi aktif dari masyarakat untuk memeriksakan diri, sekarang juga sudah meningkat dengan adanya Warga Peduli AIDS," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (6/5).
Sebagai langkah antisipasi agar tidak bertambah, jelas Asep, pengidap HIV/AIDS yang baru ditemukan harus segera diobati dengan Anti Retroviral Virus (ARV). Walaupun tidak menyembuhkan, tapi ARV bisa menekan jumlah virus di dalam tubuh pengidap HIV sehingga resiko untuk menularkan kepada yang lain semakin kecil.
"Saya berharap pertahankan para pengidap HIV ini untuk tetap minum obat ARV dan masyarakat juga tidak boleh menstigma dan mendiskriminasi orang dengan HIV, karena apabila mereka mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan kemudian diusir dari suatu tempat maka akan menyulitkan bagi kita untuk melakukan pemantauan dan pengawasannya," pungkasnya.