SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan perahu kecil dan besar sarat penumpang perlahan-lahan mulai meninggalkan pesisir Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi menuju tengah laut. Masing-masing perahu tampak membawa makanan menyerupai tumpeng hingga buah-buahan.
Tumpeng dan buah-buahan yang mereka bawa merupakan salah satu bagian dari tradisi Ngaruwat setiap memperingati Hari Nelayan ke 51.
“Kalau dulu acara ngaruwat itu ada kepala kerbau, sekarang diganti hanya dengan tumpeng dan buah-buahan yang dibikin seperti gunung,†ujar Juru Ruwat warga Kampung Sukamaju RT 04/09 Desa Pasiripis Kecamatan Surade, A.M.K Soleh Sesepuh.
BACA JUGA:
Tari Selamat Datang Sambut Cak Imin di Hari Nelayan Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi
Asa Nelayan Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi di Hari Nelayan
Cak Imin Akan Hadiri Hari Nelayan di Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi
Lebih jauh, kepada sukabumiupdate.com, Soleh menjelaskan, sesampainya di tengah laut, semua nelayan berdoa dan tawasulan kepada Allah SWT dan karuhun-karuhun tokoh nelayan Ujunggenteng yang sudah wafat.
“Sama saja yang penting doa semoga dikabulkan Allah SWT, memang diakui sejak kepala kerbau diganti sama tumpeng ada mitos penghasilan nelayan menurun,†ujar salah seorang tokoh Pajampangan, Dadang Isep Permana (53).
Menurutnya, turunnya penghasilan nelayan bisa jadi ada kaitanya dengan hal tersebut. Terlebih ngaruwat merupakan ada istiadat budaya leluhur dengan menjadikan kepala kerbau sebagai media untuk syukuran. “Cuma kita berharap saja dan tetap bersyukur,†pungkasnya.