SUKABUMIUPDATE.com - Bila hujan turun, pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri Cisonggom, khususnya siswa kelas V, terpaksa belajar di luar kelas. Hal itu dilakukan, karena ruang kelas sudah tak layak huni. Pada bagian atap sudah banyak yag bolong. Demikian plafon mulai keropos, kondisi dinding terkelupas, kaca jendela pun pecah.
Aril, siswa Kelas V SDN Cisonggom kepada sukabumiupdate.com, Rabu (3/5) menuturkan, setiap hujan turun, siswa berhamburan keluar menhindari air hujan yang masuk. “Bukan hanya takut basah. Tapi takut atapnya rubuh,†ujarnya polos.
Hal itu diakui Suparman seorang pendidik SDN yang berada di Desa Ciamanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, dan hanya berjarak dua kilometer dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi itu.
"Saat hujan turun ruang kelas kerap tergenang air hujan. Jadinya murid terpaksa di luar. Ini sangat menganggu proses belajar mengajar. Apalagi bagi pelajar Kelas V. Sebab mereka memerlukan jam belajar yang tepat, agar tidak ketinggalan pelajaran," jelas Suparman.
Pihak sekolah, kata dia, sudah berupaya mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan. “Sudah dua kali mengajukan proposal bantuan. Pernah ada yang datang dari pihak dinas utuk melihat kondisi sekolah ini. Tetapi tidak ada tindaklanjut. Bagunan sekolah ini memang pernah direnovasi kecil sekitar dua tahun lalu,†terang Suparman.
BACA JUGA:
Buang Air Kecil di Kebun, Guru, Pelajar, dan Tamu SDN Cisonggom Kabupaten Sukabumi
SDN Citamiang Simpenan Digugat, Disdik Kabupaten Sukabumi Siap Lawan
Ahli Waris Pemilik Tanah, Gugat Bangunan SDN Citamiang Simpenan Kabupaten Sukabumi
Sempat, kata dia, ada kabar sekolah itu akan dibangun pada April ini. Namun hingga memasuki bulan Mei, kabar itu redup begitu saja.
Hal serupa dikatakan Sukamta, guru kelas VI. Ia mengatakan, keadaan sekolahnya itu menjadi momok menakutkan bagi pelajar saat melaksanakan proses belajar mengajar atau transfer pengetahuan kurang maksimal. “Ironis memang. Saya berharap pemerintah daerah segera memperbaikinya,†harap dia.
Ia mengatakan, usia SDN Cisonggom ini sudah cukup tua. Dulu, sekolah ini berstatus SD Inpres. “Saking lama tidak pernah mendapat renovasi, sampai MCK sekolah sudah lama tidak berfungsi. Siswa dan guru kalau buang air kecil terpaksa ke kebun sebelah,†tambahnya.
Sementara pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi tidak berhasil dikonfirmasi. Seorang staf di instansi itu menyatakan, hanya Kepala Dinas yang berhak memberikan keterangan. “Takut salah. Tapi Kepala Dinas sedang dinas luar,†ujar seorang staf yang enggan menyebutkan identitasnya.Â