Permen Larangan Tangkap Benur Lobster, Derita bagi Ribuan Nelayan Ujung Genteng Sukabumi

Rabu 03 Mei 2017, 04:34 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Empat kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti yang dituangkan dalam Peraturan Menteri (Permen) No. 1 Tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan, dan No. 2/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkap Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets), telah menuai protes banyak kalangan.

Reaksi sama juga muncul terkait keluarnya Permen 71/2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Tangkap Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan. Serta terakhir, Permen 56/2014 Tentang perubahan kedua atas Permen Nomor 30 Tahun 2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap.

BACA JUGA: Sebulan Terakhir Nelayan Ujunggenteng Pilih Parkirkan Perahu

Diakui Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Sudiana (43 tahun) keempat Permen tersebut mengakibatkan ribuan nelayan Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, menangis dan tidak berkutik. 

Diungkapkan Asep, nelayan di Ujunggenteng saat ini berjumlah 1.352 orang dengan jumlah perahu kecil dengan mesin tempel sebanyak 490 unit dan kapal motor diatas 5 Gross Tonage (GT) 24 unit. "Bayangkan saja, jika masing-masing memiliki dua orang anak, berapa ribu jiwa yang terancam?" ujarnya saat berkunjung ke kantor redaksi sukabumiupdate.com bersama empat Nelayan lainnya, Rabu (3/5) pagi.

Masih menurut Asep, jika dipaksakan melaut, risikonya merugi. "Bayangkan saja, untuk operasional satu perahu saja sebesar satu juta rupiah, siapa yang bayar? Seluruh nelayan tidak berani melaut, karena takut ditangkap. Padahal mata pencaharian utama ya dari tangkapan lobster," jelas warga Kampung Kalapacondong, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap tersebut.

BACA JUGA: Nelayan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Alami Penurunan Hasil Tangkap

Lebih jauh ia menjelaskan, pemerintah memang mengizinkan nelayan menangkap lobster dengan berat di atas 300 hingga 500 gram. Namun kenyataannya, paling dominan di wilayah perairan Ujunggenteng lobster dengan berat di bawah 200 gram.

"Bagi Menteri Susi, Permen tersebut menjadi kebanggaan, tapi dampaknya bagi nelayan luar biasa menderita. Sebelum keluarnya aturan itu, setiap musim raya nelayan bisa menangkap lobster hingga dua ton. Sekarang nihil," tandasnya kesal.

Disisi lain, jelas Asep, nelayan yang kebingungan karena harus bertahan hidup, harus kucing-kucingan dengan pihak kepolisian untuk menjaring benur (bibit lobster).

"Bingung harus gimana lagi, terpaksa ada nelayan yang nekat menjaring benur meski tahu risikonya ditangkap polisi. Buktinya, empat nelayan Ciwaru ditahan dan sudah divonis empat bulan, termasuk tiga nelayan asal Ujung Genteng," pungkasnya.

Asep mengharapkan, Menteri KP mengkaji ulang keempat Permen tersebut. "Ini dirasakan sangat pedih bagi nelayan. Beri kami solusi, jangan cuma dilarang, Jika menangkap benur dilarang, kenapa budi daya juga harus dilarang?" pungkasnya dengan nada kesal.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)