SUKABUMIUPDATE.com – Ujian Nasional Kertas Tulis (UNKT) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Budi Nurani (setingkat Sekolah Menengah Pertama/SMP), yang berada di Jalan Lio Balandongan No. 169 Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabum, berjalan dengan tertib, namun sejumlah siswa mengalami kesulitan dalam membaca teks soal.
Tahun ini siswa SLB yang mengikuti UNKT sebanyak delapan siswa, lima di antaranya siswa SLB-A Tuna Netra dan tiga diantaranya Siswa SLB–B Tuna Rungu. Pihak sekolah pun memberikan persiapan pemahaman materi belajar yang belum dikuasai para siswa, hal tersebut dilakukan agar para siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.
“Perisapan kami lakukan seperti tahun sebelumya yakni, pematapan, bahan pelajaran yang belum di kuasai, juga try out, tahun ini siswa yang ikut UNKT-nya bertambah dari tahun sebelumnya,†ujar Kepala SLB Budi Nurani, R. Tanti kepada sukabumiupdate.com, Selasa (2/5).
Selain itu dirinya juga berharap dengan terlaksanaya UNKT bisa menjadi tolak ukur keberhasilan SLB dalam bidang pendidikan khususnya kepada para siswanya, dan juga siswa-siswi yang lulus mengikuti UNKT bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.Â
“Mudah-mudahan dengan UN ini, jadi tolak ukur keberhasilan dalam pendidikan khususnya siswa SLB bisa melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi dan menjadi bekal keterampilan pengetahuan mereka di masyarakat dan bisa hidup mandiri,†terangnya.
BACA JUGA:
SLB A Budi Nurani Kota Sukabumi Dulang Prestasi di Tingkat Jabar
Peduli Siswa Berkebutuhan Khusus Ala Satlantas Kota Sukabumi dan Komunitas Circle
Penyandang Tuna Rungu Kota Sukabumi Ingin Masyarakatkan Bisindo
Sementara itu peserta UNKT Ade Suryani (15) mengatakan, dalam pelaksanaan ujian yang paling terpenting itu percaya diri dan yakin bisa mengerjakannya, meskipun soal bisa dibilang sulit tetap harus optimis bisa selesai mengerjakan UN.Â
“Sebenarnya sulit nggak sulit karena kalau dibilang nggak sulit, ada saja soal yang sulit. Di bilang sulit ya nanti jadi nervous,†ujar dia.
Hal ini tersulit dalam mengerjakan naskah ujian, adalah pemahaman membaca teks soal yang telalu panjang. Menurut Ade, hal ini terjadi karena keberagaman kemampuan siswa tuna netra dalam keterampilan membaca.Â
“Karena dalam membaca soal itu, kami menggunakan rabaan jari tangan. Apalagi adanya yang sama di satu nomor, membuat kami bingung,“ pungkasnya dia.