SUKABUMIUPDATE.com - Apa jadinya jika para pemilik nama Agus berkumpul dan berserikat dalam satu wadah perkumpulan, bisa terlihat dalam Deklarasi Pengukuhan Organisasi Dewan Agus Cabang (DAC) Sukabumi tingkat Kota dan Kabupaten, bertempat di salah satu rumah makan di Kota Sukabumi, Minggu (30/4).
Tujuan dibentuknya Agus-Agus Sukabumi, agar bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan sosial. Demikian dikemukakan Agus Mulyadi, Ketua Panitia Deklarasi DAC Sukabumi.
“Kita sangat respon terhadap kegiatan sosial kemasyarakatan. Kami bekerjasama dengan salah satu kelompok pecinta lingkungan dalam penanaman seribu pohon di hutan kota yang dihadiri Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi,“ jelas Agus Mulyadi kepada sukabumiupdate.com.
Ke depan, lanjut Agus Mulyadi, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membuat Balad Agus. Sehingga untuk yang berkeinginan mengikuti kegiatan mereka tetapi namanya bukan Agus, bisa turut berpartisipasi.
"Untuk anggota di Indonesia kita sudah ada 3.376 orang, dari 24 provinsi. Sedangkan untuk Sukabumi, baru ada 150 orang dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi,“ tambahnya.
BACA JUGA:
Wakil Walikota Sukabumi: Sarjana Ekonomi Harus Mampu Ciptakan Lapangan Kerja
Pemkot Sukabumi Serahkan Lima Usulan Raperda ke DPRD
Untuk DAC Sukabumi sendiri, terpilih menjadi ketua melalui voting adalah Agus Sutarman. Agus Mulyadi berharap Ketua DAC Sukabumi terpilih bisa menjadikan keberadaan DAC membawa manfaat bagi pemerintah dan masyarakat.
"Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang men-support Agus-Agus bersaudara, juga untuk fasilitas yang hari ini diberikan kepada DAC Sukabumi, walaupun beliau (Achmad Fahmi-red) tidak bisa hadir,“ jelasnya.
Sementara, Ketua DAC Sukabumi Agus Sutarman mengatakan, walaupun pihaknya mendapat dukungan dari wakil wali kota, namun DAC Sukabumi akan mengindari apapun yang berbau politik praktis, agar tidak ada perpecahan di dalam organisasi Agus bersaudara.
“Saya sangat berharap dengan terbentuknya DAC Sukabumi dapat lebih mempererat silaturahim. Kita akan fokus ke aksi konkret, berkumpul dua minggu sekali, mencari solusi lapangan pekerjaan bagi Agus-Agus lain yang masih menganggur. Kebanyakan kita berwirausaha, jadi bisa berkumpul untuk membuat lapangan baru,†jelas Agus Sutarman.