SUKABUMIUPDATE.com - Jelang May Day atau Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei mendatang, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat mempersilakan buruh menyampaikan aspirasinya secara terbuka, karena menurutnya hal tersebut merupakan bagian demokrasi.
Namun demikian, dirinya menegaskan, jika masa buruh akan melakukan aksi turun kejalan harus disampaikan secara santun. "Untuk aksi dijamin oleh undang-undang, namun aksi yang damai dan santun. Apalagi di daerah Jawa Barat tidak perlu unjuk kekuatan pressure kepada siapa pun," jelas Kapolda Jawa Barat Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Anton Charliyan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (26/4).
Selain itu, soal aksi turun ke jalan, para buruh tidak usah memaksa yang tidak mau ikut aksi turun ke jalan apalagi sampai memblokir jalan sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya. "Yang terpenting dari aksi tersebut isi pesannya sampai kepada tujuan," beber Anton.
BACA JUGA:
Kapolda: Saya Bangga Kepada Warga Kabupaten Sukabumi
Pangdam III Siliwangi Datang ke Sukabumi, Ada Apa?
Ratusan Warga Sukabumi Ikuti Screening Katarak di Makodim 0607
Ditambah, saat ini kondisi perekonomian di Indonesia sedang menurun, sehingga harus dimengerti oleh semua pihak, terutama pegawai dan pengusaha atau perusahaan. "Yang paling utama mari kita tingkatkan kinerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas," ujarnya.
Dirinya menegaskan, siapapun nanti yang bertindak anarkis saat melakukan aksi turun ke jalan, pihaknya akan bertindak tegas. Apalagi, saat ini sudah disiapkan untuk pengamanan. Bahkan, khusus May Day, sedikitnya 3.000 pasukan disiagakan antisipasi, preventif, maupun tindakan hukum.
"Mari kita bangun demokrasi ini dengan demokrasi yang berkualitas, demokrasi yang santun, bukan demokrasi yang ingin memaksakan kehendak. Kalau demokrasi itu sendiri ingin memaksakan kehendak, berarti membunuh demokrasi itu sendiri," tegasnya.