SUKABUMIUPDATE.com – Badan Meteorologi Klimatologi da Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini bagi warga yang beraktivitas di pesisir selatan Indonesia, termasuk Jawa Barat khususnya Sukabumi. Topan atau Siklon Tropis Ernie sejak Jumat (7/4) kemaren terdeteksi di perairan sebelah barat Australia, sekitar 14.9 lintang selatan da 110.5 bujur timur, pada jarak 800 kilomter sebelah Selatan Cilacap, Jawa Tengah.
Siklon Tropis Ernie mengakibatkan dampak tidak langsung berupa wilayah konvergensi dan peningkatan curah hujan di beberapa tempat di Indonesia. Saat ini, Siklon Tropis Ernie mempunyai kecepatan angin maksimum 100 km/jam, dan tekanan udara minimum 987 mb (milibar).
“Siklon Tropis Ernie bergerak ke Selatan - Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan gerak 12 km/jam,†ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus S. Swarinoto, dalam rilis yang diterima redaksi sukabumiupdate.com, Sabtu (8/4).
Sementara itu, terdapat pusat tekanan rendah di Laut Arafuru, yang mengakibatkan pertumbuhan awan dan gelombang tinggi di wilayah sekitarnya. Kondisi tersebut diperkirakan mengakibatkan hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama.
BACA JUGA:
Dinkes Kota Sukabumi Bagi Tips Hindari Sakit Akibat Cuaca Ekstrem
Waspada, Hujan Ekstrim Masih Mengancam Sukabumi
Cuaca Ekstrim 400 Gardu PLN Palabuhanratu Rusak
“Prakiraan kami hujan dampak dari Ernie dari tanggal 7 April hingga 9 April 2017 di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua,†lanjut Yunus.
Gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulawan  Mentawai, perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa. Bagian selatan Selat Bali, Selat Lombok dan Selat Alas, Laut Jawa, Laut Sulawesi bagian Timur, perairan Kep. Sangihe dan Kep. Talaud, Laut Maluku bagian Utara, perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat dan Papua, perairan Utara Kep. Kai hingga Aru, perairan Kep. Babar dan Tanimbar serta Laut Arafuru bagian Timur.
“Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin serta pengguna jasa transportasi penyeberangan laut dan nelayan diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut,†pungkasnya.