SUKABUMIUPDATE.com – Bupati Sukabumi, Marwan Hamami akhirnya buka suara menjawab berbagai pertanyaan terkait perjalanan umroh yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Seusai kegiatan lailatul ijtima yang digelar di Pendopo Sukabumi, Kamis (30/3) malam tadi, Marwan menjelaskan secara gamblang dari mulai biaya umrah hingga terkait kepulangan jenazah KH. Abdul Basith (alm).
Ditegaskan Marwan, dihadapan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), tokoh ulama, tokoh masyarakat dan jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, sesungguhnya ibadah umrah yang dilaksanakan pada Maret dalam rangka menunaikan nazar bersama almarhum Buya Basith yang rencana awalnya akan dilaksanakan pada Maret 2016.
BACA JUGA:
Wabup Sukabumi: Fakta Integritas Bukan Seremonial Belaka
Sekda Kabupaten Sukabumi: Informasi Bergerak Cepat, Komunikasi PPID dan Masyarakat Harus Efektif
“Karena ada sesuatu hal, maka  baru terlaksana pada bulan Maret 2017, itu pun dengan menggunakan uang pribadi bukan dengan uang APBD," ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan alasan kenapa tidak ikut pulang bersama jenazah alm. Buya Basith ke Indonesia, karena sesuai amanat almarhum, sebelum meninggal, sepakat hanya dua orang yaitu H. Yaman dan KH. E. Solehudin yang ikut untuk mengantar jenazah ke Tanah Air.
“Sedangkan sisa rombongan tetap melaksanakan umrah, begitu pula dengan pengurusan kepulangan jenazah, semua sepakat, menunggu sampai hari Minggu. Hal tersebu dilakukan, karena di Dubai pada hari Jumat dan Sabtu adalah hari libur, maka pada hari Minggu baru bisa dilaksanakan pengurusan administrasi jenazah," ungkapnya.