SUKABUMIUPDATE.com – Sejak beberapa bulan ke belakang, warga Kampung Cimuncang, Desa/Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi diteror pelaku pelecehan seksual, jambret payudara. Para wanita resah dan takut jika keluar rumah sendirian, karena pelaku yang menggunakan sepeda motor, mengincar wanita yang sedang berada di jalan sendirian.
Salah satu korban ditemui sukabumiupdate.com, adalah RSW (33), seorang ibu rumah tangga warga Kampung Cimuncang RT 29/11, Desa/Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Ibu tiga anak ini pernah menjadi korban jambret payudara di jalan lingkungan sekitar Kampung Pamatutan, Bojonggenteng.
Hari Kamis, sekitar pukul 11.00 WIB jelang siang, tanggal 16 Maret 2017, atau sepekan silam, saat itu RSW pulang dari rumah orang tuanya dengan berjalan kaki bersama ketiga anaknya. “Saat itu kami berempat jalan kaki biasa, karena membawa anak-anak. Tiba-tiba ada motor matic hitam lewat,†jelas RSW, Kamis (29/3).
Selang tak berapa lama, motor yang sama kembali lagi dari awah berlawanan. “Motor mendekat, kirain mau nanya atau apa, tiba-tiba langsung meremas payudara saya. Orangnya pakai motor, langsung kabur ke arah Pamatutan,†lanjut RSW.
BACA JUGA:
Wanita Sukabumi di Hong Kong Hindari Godaan Pria Asing dan Lesbi
Hati Heti, Gadis Sukabumi Dibunuh Rasa Nyaman
Lesbi dan Trend Wanita Sukabumi Aktif di Ruang Publik
Setelah kejadian tersebut, RSW mengaku sempat sakit demam selama tiga hari akibat trauma dan nyeri di bagian payudaranya. Trauma tak hanya dialami RSW, tetapi juga anak pertamanya, SA (13), yang berstatus pelajar kelas VII sekolah menengah pertama (SMP), hampir dua minggu SA tak mau masuk ke sekolah karena takut.
“Kalo selewat sih kayaknya laki-laki, masih muda, pakai helm hitam, jaket kulit hitam, motornya juga matic warna hitam,†jelasnya.
Selain RSW, teror juga dialami tetangga RSW, PJ (15), pelajar Kelas IX madrasah tsanawiyah (MTs. PJ bahkan tiga kali digerayangi oleh pelaku, saat pulang sekolah melintasi Jalan Cijolang, Kampung Cimuncang, Desa/Kecamatan Bojonggenteng.
Kabar jambret payudara ini langsung menyebar. Para pria kampung setempat sempat mengintai di kebun di sekitar lokasi-lokasi kejadian. “Belum ketangkep, kayaknya pelaku tahu kalau lagi diintai, ada yang ngomong pelaku itu lagi nyari ilmu,†tutur RSW.
RSW dan warga di Kampung Cimuncang berharap pelaku segera tertanggap. “Kami jadi takut keluar rumah. Kami takut nggak hanya dijambret, tapi lebih dari itu,†pungkasnya.