SUKABUMIUPDATE.com - Sepanjang 2016 hasil pembangunan fisik berupa infrastruktur di Kabupaten Sukabumi, jumlahnya kalah dengan yang rusak akibat bencana alam.
Hal ini diungkapkan langsung Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjona saat membuka Pelatihan Penanganan Darurat Bencana yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bagi 30 orang relawan di Bumi Mandiri Centre, Kadudampit, Selasa (21/3).
"Kalau kita hitung secara kasar, pembangunan dan perbaikan infrastruktur selama 2016, kalah jumlah dan panjangnya yang hancur serta rusak karena bencana," ujar Adjo.
Disisi lain, sambung Adjo, curah hujan yang masih tinggi ditambah, volume kendaraan yang makin meningkat dengan tonase berat, juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
"Sementara ini pembangunan yang sifatnya permanen di luar tanggap darurat bencana ada proses, karena tidak bisa setiap ada kejadian langsung diperbaiki," katanya.
BACA JUGA:
Saat Pancaroba, BPBD Kabupaten Sukabumi Ingatkan Ancaman Puting Beliung
BPBD Kabupaten Sukabumi: Data Sementara 20 Rumah Terendam Banjir Palabuhanratu
BPBD Kabupaten Sukabumi: Warga Ciambar Tak Terisolir Hanya Jarak Tempuh Bertambah
Dikatakannya, selama ini penanganann bencana di Kabupaten Sukabumi termasuk baik, walaupun dihadapkan keterbatasan sarana, prasarana, serta anggaran. Wabup mengingatkan seluruh relawan, tidak hanya sekadar niat untuk membantu. Karena penanganan bencana memiliki risiko terhadap keselamatan jiwa masing-masing relawan.
"Makanya relawan harus memiliki keterampilan dan pengetahuan, dalam menangani bencana. Termasuk upaya pencegahan berupa sosialisasi ke masyarakat," katanya.
Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi, Tatang mengungkapkan, sebanyak 30 relawan yang mengikuti pelatihan berasal dari berbagai kecamatan. Â "Selama lima hari, mereka (relawan-red) akan mengikuti pelatihan dengan berbagai materi yang diberikan oleh instruktur dari BPBD dan BNPB."