Merasa Dipermainkan, Warga Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi: Jangan Ajari Saya Sabar

Selasa 21 Maret 2017, 06:12 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Merasa dipermainkan oleh pihak Rumah Sakit, Lia Friska (28), seorang janda dengan dua anak, warga Kampung Peuntas RT 02/03, Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, memilih diam di rumah, pasrah dengan penyakit yang dideritanya.

"Saya sudah akrab dengan penyakit ini, jadi tidak usah mengajarkan saya kesabaran," lirihnya, usai ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (21/3).

Penyakit sejenis kangker yang diderita Lia berawal dari sakit kepala yang berkelanjutan di tahun 2014 sampai akhirnya timbul benjolan-benjolan kecil di sekitar leher. Sampai akhirnya, Lia dan kedua orang tuanya memeriksakan penyakitnya tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu.

"Katanya ini sejenis penyakit kelenjar getah bening dan pernah dioperasi pada April 2016 lalu di RSUD Sekarwangi," ujar Lia.

Anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Adin Harga Hidayat (52) dan Tati Kasmidah (48) tersebut, akhirnya pulih. Namun, sekitar bulan Agustus 2016, benjolan di lehernya malah semakin besar dan banyak, saat ini tidak kurang 10 benjolan ada di sekitar leher Lia.

Benjolan terbesar sampai mencapai ukuran jeruk Bali. "Ini tidak sakit, setiap hari dibersihkan atau disentuh juga. Paling setiap ada suara bising saya merasa pusing," keluhnya.

BACA JUGA:

Ratusan Warga Pajampangan Kabupaten Sukabumi Terima KIS

Hampir Setengah Warga Kabupaten Sukabumi adalah Penerima Bantuan Iuran BPJS

Fantastis, Ini Jumlah Uang yang Disetor BPJS Sukabumi ke Rumah Sakit Setiap Bulan

Akhirnya, orang tua Lia pun membawa Lia ke RS Hasan Sadikin Bandung, sampai empat kali. Namun, setiap kali memeriksakan dan berniat untuk operasi atau kemoterafi, Lia dan orang tuanya merasa dipermainkan. Menurut Lia, semua dokter yang memeriksanya, menyatakan hal berbeda, mulai dari pemeriksaan jantung, darah, dan lainnya.

"Ada dokter yang bilang harus dioperasi atau Kemo, suruh periksa itu dulu lah, ini lah. Namun, ada juga dokter yang bilang tidak usah dikemo, cukup periksa biasa saja, saya kan jadi bingung," kesal Lia.

Padahal, semakin hari, benjolan yang ada di leher semakin membesar. Selain itu, empat kali bolak balik ke RS Hasan Sadikin tidak ada pemeriksaan sama sekali, malah dipingpong tidak jelas. "Kita bolak balik memakai ongkos, untuk tinggal di sana tentunya harus ngontrak. Dari mana uangnya, jadi capek di jalan," jelasnya.

Dirinya berharap, meskipun berobat dan keinginannya dioperasi dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), pihak RS tidak membeda-bedakan pelayanan apalagi sampai mempingpong. "Dulu juga di RSUD Sekarwangi kan pakai KIS, tidak ada masalah, kok ini saya merasa dipermainkan padahal saya ingin cepat sembuh," pungkasnya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa