SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukabumi, D. Suparman Asshidieq, menyampaikan tabayyun (konfirmasi) pesan dan kronologis sebelum KH. R. Abdul Basith bin KH. R. Hidayatullah (alm) sebelum meninggal, kepada rombongan umrah Bupati Sukabumi,
Menurut Suparman, melalui pesan Whatsapp yang diterima sukabumiupdate.com, Selasa (21/3), KH. R. Abdul Basith meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. “Jadi jenazah mesti divisum pihak kepolisian setempat dan pengurusan jenazah diambilalih KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia-red), dan membutuhkan waktu selama tiga hari,†tulisnya dalam pesan Whatsapp tersebut.
Berhubung hari jumat dan Sabtu di Uni Emirat Arab (UEA) libur, pengurusan baru bisa dilanjutkan pada Minggu. “Dua orang utusan kita stay di Dubai, dua orang dari travel dan satu orang kebetulan masih keluarga almarhum Buya Basith,†katanya.
BACA JUGA :
Humas Pemkab SukabumiMenyayangkan Pernyataan Badri Suhendi
Tokoh Sukabumi dan Ribuan Pelayat Penuhi Rumah Duka KH. R Abdul Basith
Tangis dan Ribuan Pelayat Iringi Jenazah Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Ke Peristrahatan Terakhir
Kepada keenam orang itu, tambah dia, sebelum KH. R. Abdul Basith wafat, beliau beramanat supaya maslahat. Berdasarkan hasil musyawarah, almarhum buya mengatakan, agar ibadah umrah harus diteruskan. “Dan disepakati yang pulang ke Indonesia dua orang, yakni H. Yaman dan KH. E. Solahudin dari Pondok Pesantren Sunanulhuda, Cikaroya, untuk pengurusan dan informasi ke keluarga almarhum,†terangnya.
Kedua orang itu, sambung dia, sekaligus koordinasi dengan persiapan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi yang sudah diinstruksikan sebelumnya oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
“Hari Minggu kita proses administrasi pengambilan dead certificate dan hasil visum dari pihak kepolisian. Pengurusan diserahkan ke pihak perwakilan kita dan dibantu oleh H. Jamil selaku perwakilan dari keluarga almarhum Buya Basith.†Tuturnya.
Ia mengatakan, penting menyampaikan ini karena merupakan hasil tabayyun dan koronologis sebesarnya.
Berikut naskah whatsapp yang diterima redaksi sukabumiupdate.com:
"Assalamualaikum... sampurasun
Inilah hasil tabayun (konfirmasi) kronologis sebenarnya sewaktu perjalanan ibadah umrah bupati dan rombongan termasuk kronologis wafatnya Abuya KH Buya Basith dalam perjalanan ibadah umroh :
"Dikarenakan meninggalnya dalam perjalanan ke rumah sakit, jadi jenazah mesti divisum pihak kepolisian setempat dan pengurusan jenazah diambil alih oleh KBRI dan membutuhkan waktu 3 hari, kebetulan hari Jumat dan Sabtu di Uni Emirat Arab semua libur, pengurusan bisa di lanjut hari Minggu dan 3 orag utusan kita yg stay di Dubai 2 orang dari travel dan 1 orang kebtulan masih keluarga (alm) Buya Basith. Berdasarkan amanat beliau sebelum wafat, supaya maslahat dan berdasarkan hasil musyawarah. Alm Buya Basith mengatakan kalau ibadah umroh harus diteruskan, dan di sepakati yang pulang ke Indonesia 2 orang, yakni H. Yaman dan KH E. Solahudin Cikaroya Sunanulhuda untuk pengurusan dan informasi ke keluarga almarhum dan penjemputan segaligus kordinasi dengan persiapan dari pemda yang sudah diintruksikan sebelumnya oleh bupati.
Hari Minggu kita proses administrasi pengambilan dead certificate dan hasil visum dari pihak kepolisian, pengurusan di serahkan ke pihak perwakilan kita dan di bantu oleh H. Jamil selaku perwakilan dri keluarga almarhum Buya Basith.
Selamat Jalan Buya Basith,......"