SUKABUMIUPDATE.com - Selama sepekan terakhir, dua kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api (KA) terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi. Hal ini terjadi bukan hanya faktor kesalahan manusia (human error), minimnya fasilitas seperti palang pintu dan petugas penjaga perlintasan juga menjadi hal yang harus segera dibenahi.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun Pemerintah Kabupaten Sukabumi diminta segera melakukan langkah antisipasi untuk menghindari kejadian serupa terulang lagi.
Kejadian pertama, sebuah sepeda motor terserempet kereta api (KA) khusus angkutan air minum dalam kemasan (AMDK) di perlintasan tanpa penjaga, dekat Pondok Pesantren Al Amin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat(17/3).
Pengendara motor, Sahar (29) dan penumpangnya Rena Septiana (15) pelajar MTS As Saadah, terpental. Kedua korban merupakan warga Kampung Sirnabakti RT 03/06, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, selamat dan hanya mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya.
Berselang dua hari, tepatnya Minggu (19/3), kejadian serupa menimpa pedagang mie ayam Jaenal Arifin (50) warga Kampung Sukamantri RT 07/03, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, terserempet KA hingga terpental sejauh sepuluh meter.
BACA JUGA:
Terancam Gegar Otak Permanen, Penjual Mie Ayam Terserempet KA Warga Sukamantri Kabupaten Sukabumi
Korban KA, Siswi MTS As Saadah Cicurug Kabupaten Sukabumi Masih Dirawat
Pengendara Motor Disambar Kereta Api di Cicurug Kabupaten Sukabumi
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sukabumi, Thendy Hendrayana mengaku sudah mengajukan permohonan pengadaan pintu KA termasuk petugasnya ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Posisi kami hanya sebatas mengusulkan ke pusat, idealnya setiap perlintasan ada pintu palangnya. Namun solusi sementara kami sudah memasang rambu peringatan di setiap perlintasan kereta api,†ujarnya kepada sukabumiupdate.com, di ruang kerjanya, Senin (20/3).
Dishubkominfo Kabupaten Sukabumi mencatat, terdapat sekitar 32 lebih titik perlintasan kereta api dari mulai perbatasan Kecamatan Cicurug dengan Bogor, hingga wilayah Kecamatan Sukaraja-Cianjur.
“Penyebab kecelakaan lebih sering karena faktor human error, makanya kami selalu mengimbau dan mengingatkan pengguna jalan untuk lebih hati-hati ketika akan melintas. Jangan karena merasa aman, menjadi ceroboh,†tandas Thendy