SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi angkat bicara terkait tudingan lambannya pemulangan jenazah almarhum KH. R. Abdul Basith bin KH. R. Hidayatulloh yang dilontarkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, Badri Suhendi.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Pemkab Sukabumi, Herdy Bima Soemantri menegaskan, pemulangan jenazah Ketua PCNU (Pengurus Cabang Nahdatul Ulama) Kabupaten Sukabumi tersebut malah terbilang cepat, karena banyak proses yang harus dilalui.
“Pertama, kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi semua pihak dalam proses pemulangan jenazah almarhum KH. R. Abdul Basith bin KH. R. Hidayatulloh ke tanah air. Proses ini berjalan cepat dan lancar atas bantuan banyak pihak, mulai dari Kedutaan Besar RI di Arab Saudi, rekan rekan NU di Arab Saudi, dan Pengurus KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji-red) yang memberangkatkan rombongan almarhum, dan pihak lainnya yang tidak kami sebutkan satu persatu,†jelas Bima kepada sukabumiupdate.com, Senin (20/3).
Proses pemulangan ini menurut Bima, memang tidak mudah, karena harus mengikuti aturan dan prosedur penangangan negara lain dalam hal ini Arab Saudi. Mulai dari proses pemeriksaan jenazah karena meninggal dalam perjalanan yang melibatkan pihak penegak hukum dari negara tersebut.
BACA JUGA:
Buya Basith Ulama Besar, Partai Demokrat Pertanyakan Bupati Sukabumi Tak Ikut Pulang
Foto Penjemputan Jenazah Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi ke Bandara
Jenazah Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Tiba di Tanah Air Senin Sore
“Banyak proses yang harus dilewati tidak bisa meninggal langsung diterbangkan pulang ke Indonesia, karena ada aturan hukum yang harus diikuti di negara tersebut. Sepengetahuan saya, ini malah proses paling cepat pemulangan jenazah dari luar negeri. Banyak kasus yang harus sepekan bahkan berbulan-bulan,†lanjut Bima.
Bima menyayangkan komentar Badri Suhendi yang menyoal kinerja pemerintah daerah (Pemda) terkait usaha memulangkah jenazah salah satu putra terbaik Kabupaten Sukabumi, almarhum Buya Basith.
“Intinya pemerintah sudah berusaha maksimal, bahkan sesaat setelah meninggal, perwakilan Indonesia di Arab Saudi langsung melakukan pendampingan agar proses tersebut cepat selesai dan jenazah almarhum bisa segera pulang ke tanah air. Tidak ada pembiaran, semua berusaha dan bekerja semaksimal mungkin,†lanjut Bima.
Terkait pertanyaan kenapa Bupati Sukabumi Marwan Hamami tidak ikut pulang mengatarkan jenazah Buya Basith, Bima tidak mau berkomentar banyak. “Biar nanti pak bupati yang akan menjawabnya, tapi saya pribadi yakin ada alasan kuat kenapa bupati tidak ikut pulang bersama jenazah Buya Basith,†tandasnya.