SUKABUMIUPDATE.com - Operasi Simpatik 2017 yang sudah berlangsung selama 17 hari ternyata masih membingungkan masyarakat. Kesan masyarakat operasi tersebut tak ubahnya kegiatan polisi seperti razia di jalan raya.
"Iya katanya operasi simpatik selama 21 hari, tapi kok razianya kadang ada kadang tidak," ujar salah seorang warga Cipatuguran Kelurahan Kecamatan Palabuhanratu Asep Aji (45), kepada sukabumiupdate.com, (17/3).
Menurut Asep, kegiatan operasi yang digelar oleh Polres Sukabumi dinilai masih belum konsisten. Pasalnya, saat ini masih banyak pelanggar lalu lintas di wilayah Palabuhanratu khususnya. Masih Banyak pengendara yang tidak menggunakan helm, menggunakan knalpot racing maupun melanggar lampu merah.
"Dari tanggal 1 mulainya operasi, jarang saya lihat ada operasi, paling beberapa kali saja seperti yang dilakukan di Citepus dan di Jayanti, padahal masih banyak pelanggar di jalan raya," beber Asep.
BACA JUGA:
Sehari 400 Pengendara Terjaring Operasi Simpatik Polres Sukabumi
Sat Lantas Polres Sukabumi Gelar Operasi Simpatik Lodaya 2017
Operasi Simpatik, Sat Lantas Polres Sukabumi Kota Bagikan Brosur dan Mochi
Dirinya berharap, pihak kepolisian bisa lebih konsisten lagi untuk penindakan para pelanggar di jalan raya terutama pengguna knalpot racing. "Knalpot racing sangat mengganggu pendengaran, dan tentunya memancing emosi," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi Ajun Komisaris Polisi (AKP) Azis Syarifudin menegaskan, jika operasi yang dilakukan polisi bukan sebatas kegiatan razia yang dilakukan di jalan. "Ops Simpatik bukan identik razia di jalan. Tetapi arti dari ops Simpatik lebih kepada kegiatan kepolisian berupa preemtif dan preventif yaitu dengan memberikan penyuluhan atau mengajak masyarak untuk mematuhi peraturan lalu lintas," beber Azis.
Menurut Dia, banyak yang mengartikan operasi adalah razia, sehingga dari pemahaman salah tersebut menimbulkan penyikapan yang salah. Padahal, operasi adalah suatu kegiatan kepolisian untuk mewujudkan kedisiplinan berlalu lintas, menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, maupun meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.