SUKABUMIUPDATE.com - Kunjungan kerja yang dilakukan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi menarik untuk diselami. Ini adalah kunjungan bidang pendidikan, dimana yang bergerak adalah Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, ingin mencari tahu kiat sukses Kabupaten Purwarkarta dengan pendidikan karakternya.
Anggota Komisi IV sekaligus punggawa Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kabupaten Sukabumi, Leni Liawati membuat catatan kecil terkait kegiatan ini. Pendidikan Purwakarta mengacu pada Kurikulum Nasional, bentuk implementasinya dengan Peraturan Bupati No 69 tahun 2015 tentang Pendidikan Karakter.
Yang menarik adalah muatan lokal dari Perbup tersebut menurut Leni adalah sistem belajar menggunakan lingkungan alam sebagai sumber dan media pembelajaran yang tematik yang dikenal dengan 7 Poe Pendidikan Istimewa. Di sekolah diterapkan pembelajaran vokasional, kegiatannya langsung berinteraksi dengan kegiatan orang tua.
Sehingga siswa memahami pekerjaan orang tuanya dan merasakan perjuangan orang tuanya. “Tujuannya untuk menumbuhkan rasa kasih sayang kepada keluarga dan sikap berbakti kepada orang tua,†jelas Leni kepada sukabumiupdate.com, Rabu (15/3).
Disamping itu implementasi dari Perbup adalah larangan siswa dan siswi membawa kendaraan bermotor. Pemerintahan Daerah menyediakan kendaraan sarana transportasi pelajar yang tidak terjangkau mobil angkutan umum.
Selama perjalanan ke sekolah ditemani oleh TNI yang memberikan wawasan kebangsaan singkat. Bagi pelajar yang membawa kendaraan diberikan peringatan, jika tetap melanggar dikenakan sanksi tidak naik kelas atau dikeluarkan.
“Sekolah di Kabupaten Purwakarta juga menerapkan Program Saudara Asuh dengan menanamkan budaya saling berbagi dan peduli antar sesama. Siswa dilarang membawa jajanan, mereka harus membawa bekal dari rumah dan waktu istirahat makan bersama,†lanjut Leni.
BACA JUGA:
Siapkan Mulok Geopark Ciletuh DPRD Kabupaten Sukabumi Berguru ke Purwakarta
Penilaian Geopark Kabupaten Sukabumi Diundur UNESCO
Bupati Sukabumi Ajak Kades Branding Mobil Geopark Ciletuh
Di sekolah juga dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut khusus untuk pelajar, tujuannya adalah mendeteksi keterlibatan siswa dalam mengkonsumsi narkoba/nikotin. Sanksi bagi pelajar yang terindikasi narkoba/nikotin nilai raportnya dipotong dua point setiap pelajaran, atau tidak naik kelas atau bahkan dikeluarkan.
Di Purwakarta juga ada ketentuan persyaratan tambahan kenaikan kelas bagi siswa yaitu siswa harus memiliki tabungan dan karya bisa berupa kerajinan tangan, tanaman yang ditanam, dipelihara, dirawat oleh siswa sendiri.
“Ini istimewa menurut saya, waktu belajar siswa disana mulai pukul 06.00 dalam rangka menerapkan Program "Pelajar Purwakarta Mengaji". Bagi pelajar beragama islam, tingkat SD/SMP wajib mengikuti pengajaran Al-Quran dan kitab kuning. Bagi non-muslim belajar kitab lain sesuai dengan kitab suci agamanya,†tambah Leni.
Dengan konsep pendidikan karakter dengan implementasi kearifan lokal, siswa belajar tentang kehidupan, mengasah kemampuan tidak hanya dari kemampuan akademis tapi ditumbuhkan pula kognitif, afektif dan psikomotorik.
Menurut Leni, apa yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Purwakarta ini bisa diadopsi oleh Kabupaten Sukabumi. “Kemarin ada dari Dinas Pendidikan kita yang juga ikut. Kita akan coba mendorong pemkab Sukabumi dari sisi kebijakan untuk mengadop mulok (muatan lokal) di sekolah,†pungkasnya.
Yang akan masuk sebagai muatan lokal dalam kurikulum pelajar Kabupaten Sukabumi dalam waktu dekat adalah Geopark Ciletuh. “InsyaAllah akan diintegrasikan ke dalam kurikulum, semua tingkatan, termasuk SMA yang kebijakannya saat ini sudah ada ditangan provinsi,†tutup Leni.