Petani Surade Kabupaten Sukabumi Ogah Jual Gabah ke Bulog

Sabtu 11 Maret 2017, 12:37 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mayoritas petani di selatan Kabupaten Sukabumi, masih memilih menjual gabah hasil panen ke tengkulak daripada ke Bulog. Perbedaan harga masih menjadi alasan para petani ogah menjual gabah ke Bulog.

"Kebanyakan petani di sini (Selatan) memang masih pilih jual gabah ke tengkulak karena harganya di atas Bulog," terang Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kecamatan Surade, Sahlan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (11/3) 

Harga gabah kering giling (GKG), sebut Sahlan, diterima tengkulak di kisaran Rp4.000 hingga Rp4.200 per kilogram. Selisih harganya lumayan besar dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) melalui Bulog yang dibanderol Rp3.700 per kilogram.

"Kalau bagi petani yang penting harganya bisa lebih mahal. Kalau mengacu pada HPP, mungkin para petani juga menghitung untung dan ruginya. Ketika tengkulak menawarkan harga lebih mahal, tentunya mereka (petani) akan memilih itu," jelasnya.

Hanya saja dengan harga gabah di kisaran Rp 4.000 hingga Rp 4.200 belum bisa dikatakan menguntungkan petani. Menurut Sahlan, idealnya harga jual gabah itu minimalnya di kisaran Rp 5.000 per kilogram. "Kalau dengan harga sekarang bisa dikatakan hanya untuk menutupi biaya produksi. Agar petani bisa mendapatkan lebih, saya kira dengan harga gabah Rp 5000 per kilogram sudah pas," kata dia. 

Rata-rata para petani di selatan saat ini sudah melakukan masa tanam padi. Kondisi itu karena curah hujan masih relatif tinggi sehingga bisa membantu petani mempercepat masa tanam. 

"Kebanyakan di sini itu sawah tadah hujan. Jadi saat musim hujan seperti ini para petani mempercepat masa tanam setelah selesai masa panen padi," bebernya. 

Kepala Seksi Komersil Bulog Sub Divre Cianjur Nanang Setiawan mengatakan, sejak awal tahun sampai sekarang, Bulog sudah menyerap sekitar 300 ton hingga 400 ton gabah dari petani. Targetnya tahun ini Bulog bisa menyerap gabah sekitar 83 ribu ton. 

"Kalau harga kita berpatokan pada HPP (harga pembelian pemerintah). Untuk beras sesuai HPP dibeli sekitar Rp7.300 per kilogram, gabah kering dibanderol Rp3.700 per kilogram, dan gabah basah dibanderol Rp3.400 per kilogram," tambahnya. 

Pembelian dilakukan langsung dari para petani melalui kelompok tani maupun gabungan kelompok tani bahkan bisa melalui Badan Usaha Milik Desa. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yang selama ini banyak menjual ke tengkulak dengan sistem ijon. "Kalau kita beli dari tengkulak, yang untung tentunya tengkulak. Tujuan kita menyerap pembelian langsung dari petani itu kan untuk kesejahteraan mereka," bebernya.

Jika di tingkat petani harga penjualan anjlok, lanjut Nanang, bisa disebabkan berbagai faktor. Bisa karena kualitas hasil panen tidak maksimal, bisa juga karena ada permainan dari tingkat tengkulak. "Kalau kita (Bulog), harga pembelian sudah ada standarnya. Kalau selama ini harga pembelian di tingkat petani anjlok, kita harus telusuri dulu penyebabnya. Apakah karena memang kualitasnya kurang bagus atau karena ada permainan dari tengkulak," tandas Nanang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih28 November 2024, 07:22 WIB

Hasil Real Count Sementara Pilwalkot Sukabumi, Pasangan Ayep Zaky dan Bobby Unggul

Hasil hitung sementara Pilwalkot Sukabumi di Pilkada 2024.
Hasil hitung sementara Pilwalkot Sukabumi, pasangan no 3 Ayep Zaki-Bobby unggul. (Sumber : Istimewa.).
Food & Travel28 November 2024, 07:00 WIB

Resep Ayam Pedas Asam Manis, Mudah Dibuat dan Dapat Mengunggah Selera Makan

Ayam Pedas Manis merupakan hidangan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Karena menggabungkan berbagai macam rasa sehingga mampu menggugah selera.
Ilustrasi. Resep Ayam Pedas Asam Manis, Mudah Dibuat dan Dapat Mengunggah Selera Makan (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Cek Fakta28 November 2024, 06:24 WIB

Survei Pilkada Merebak, 5 Tips Cek Fakta Agar Tidak Terjebak Konten Keliru

Fenomena Survei dan Hoaks di Masa Pemilu Kian Merebak, Terapkan 5 Tips Cek Fakta Berikut Agar Tidak Terjebak Konten Keliru.
Ilustrasi. Hasil Survei Pilkada Merebak, Melek Fakta dan Data Sebelum Percaya! (Sumber : Freepik/freepik)
Science28 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat Kamis 28 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 28 November 2024.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 28 November 2024. | Foto: Pixabay/adege
Cek Fakta28 November 2024, 00:51 WIB

Fact-Checking Pilkada 2024: Kolaborasi Cek Fakta Terima 98 Laporan, Mayoritas TikTok

Live Fact-Checking Pilkada Serentak 2024, Kolaborasi Cek Fakta Terima 98 Laporan dengan 77 Diantaranya Diidentifikasi sebagai Hoaks.
Ilustrasi. Live Fact-Checking Pilkada 2024: Kolaborasi Cek Fakta Terima 98 Laporan, Mayoritas TikTok (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 22:31 WIB

Unggul 51,02% di Quick Count, Kubu Iyos-Zaenul Klaim Menang Pilkada Sukabumi

Kubu Iyos - Zainul mengumumkan hasil perhitungan sementara suara Pilkada Kabupaten Sukabumi. Menurutnya berdasar hasil quick count yang dilakukan Setgab koalisi menempatkan pasangan Iyos-Zainul unggul dibanding pesaingnya.
Pasangan Iyos Somantri - Zainul klaim menang 51,02% di Pilkada Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumiupdate
Sukabumi Memilih27 November 2024, 22:23 WIB

Respons Asep Japar-Andreas Usai Unggul di Quick Count Internal Pilbup Sukabumi

Hasil quick count internal, Paslon Asep Japar-Andreas mengklaim unggul di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 dengan raihan suara 54 persen.
Cabup-Cawabup Sukabumi nomor urut 2 Asep Japar-Andreas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 21:17 WIB

Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di Lapas Warungkiara Sukabumi

Sementara itu untuk hasil Pilkada Kabupaten Sukabumi, Iyos-Zainul menang di Lapas Warungkiara Sukabumi.
Suasana pencoblosan Pilkada 2024 di Lapas Warungkiara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life27 November 2024, 21:00 WIB

Emosi Tidak Stabil, 10 Ciri Anak yang Kurang Perhatian dari Orang Tua

Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak dapat berdampak signifikan pada perkembangan emosional, sosial, dan perilaku anak.
Ilustrasi - Penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian yang cukup kepada anak.  (Sumber : Pixabay.com/@Greyerbaby)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 20:41 WIB

Kubu Asep Japar-Andreas Klaim Menang Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Kubu Asep Japar-Andreas deklarasikan kemenangan di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 berdasarkan hasil hitung cepat pihaknya.
Deklarasi kemenangan paslon Pilkada Kabupaten Sukabumi nomor urut 2 Asep Japar-Andreas. (Sumber : Istimewa)