SUKABUMIUPDATE.com - Hingga akhir Februari 2017, ada 2.772 pencari kerja di Kabupaten Sukabumi yang menunggu lowongan pekerjaan. Jumlah ini sulit terserap semua karena kebutuhan tenaga kerja saat ini tidak sebanyak angka pengangguran.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi (Disnakertran) Kabupaten Sukabumi, Ade Mulyadi dihadapan puluhan mahasiswa Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi) dan Perhimpunan Aktivis Sukabumi (Petisi), yang menggelar aksi demo di Gedung Negara, Jalan Jend. Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Jumat (10/3).
"Selama ini kegiatan sudah kita laksanakan, kami sudah membuat tim agar perusahaan tidak boleh menerima karyawan dari dinas ketenagakerjaan secara pribadi tanpa ada surat tugas," paparnya.
BACA JUGA:
Pengangguran Meningkat Himasi dan Petisi Geruduk Pendopo Bupati Sukabumi
Desa Cisaat Kecamatan Cicurug Bekali Skill Pemuda Pengangguran
Pengangguran dan Putus Sekolah Jadi Masalah Utama Desa Cibatu
Langkah selanjutnya upaya pembenahan, mulai dari mempermudah dan mempercepat layanan ketenagakerjaan. " Kita bangun layanan satu pintu berjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian Daerah (Polda), Imigrasi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi, dan sejumlah lembaga ketenagakerjaan lainnya," sambung Ade.
Untuk lowongan kerja, lanjut Ade, dirinya akan buka layanan online dan melalui surat edaran bupati, di mana semua perusahaan wajib melaporkan lowongan kerja kepada Disnakertrans. Agar terhindar dari praktek percaloan serta memproritaskan penduduk setempat terlebih dahulu, penerimaan kerja akan disiapkan Disnakertrans.
Namun menurut Ade semua itu butuh proses pasalnya angka pengangguran terus bertambah setiap tahunnya. "Lowongan kerja terbatas, jadi kita juga berkewajiban membina lulusan SMA atau SMK untuk memiliki kemampuan khusus melalui pelatihan, terutama wisausaha," pungkasnya.