SUKABUMIUPDATE.com - Suami istri Aris Prastya (35) dan Sri Rustinah (38), warga Kampung Cilengo RT 02/01, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, tewas seketika dalam kecelakaan tunggal di Jalan Siliwangi, Kampung Sekarwangi RT 03/19, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/3) sore, pukul 17.00 WIB.
Aris yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R nopol F 3739 HM, ketika hujan lebat, diduga bermaksud menghindari jalan berlubang saat pulang menjemput istrinya yang bekerja di PT Daehan Global, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak. Keduanya terjatuh, dan langsung meninggal dunia seketika.
Di mata teman-teman kerjanya, Sri selama bekerja merupakan sosok yang baik, dan memiliki etos kerja yang bagus. Karenanya, teman-temannya yang melayat Sri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi, mengaku merasa sangat kehilangan.
BACA JUGA:
Manajemen Akui Korban Tewas di Jalan Karyawan PT Daehan Global Kabupaten Sukabumi
Hindari Jalan Rusak, Suami Istri Karyawan PT Daehan Global Kabupaten Sukabumi Tewas
Sepasang Suami Istri Jadi Korban Tabrak Lari di Parungkuda Kabupaten Sukabumi
“Kami pulang kerja semuanya langsung ke sini (RSUD Sekarwangi-red), untuk melihat langsung. Kami semua tidak menyangka almarhumah akan meninggal secepat ini. Sri bekerja sebagai Administrasi (ADM) Loading Line 15,†terang EliS Lisnawati (38), Koordinator ADM PT Daehan Global, kepada sukabumiupdate.com, Selasa malam.
Hal senada yang diucapkan teman Sri lainnya, yang menjelaskan bahwa Sri memang baru pulang kerja dijemput suaminya. “Betul itu teman kerja ADM Line 15, saya asistennya. Sri pulang kerja dijemput oleh suaminya. Kami tidak pulang bareng karena berbeda jurusan. Sedih,†ujar Aay Mariam (38).
Disinggung soal jalan rusak, semua teman mengakui jika Sri merupakan korban jalan rusak dan berlubang. Mereka berharap pemerintah segera memperbaiki jalan rusak tersebut, karena selain mereka, warga lainnya, dan pelajar juga banyak yang menggunakan jalur Karang Tengah hingga Jembatan Sekarwangi tersebut.
“Apakah kita mesti udunan? Apa bisa kita kolektifan buat ngurug lubang-lubang jalan yang membahayakan itu? Jalan nasional ini rusak parah, dan mengibatkan teman saya meninggal dunia.
Enggak tahu harus bagaimana, harapan saya sendiri cepat diperbaiki aja, jangan samapai ada korban lain lagi,†ucap TIti Nurmala (45), warga RT 03/02, Desa Karang Tengah.