SUKABUMIUPDATE.com – Fraksi Partai Keadilan Sejatera (FPKS), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) mengevaluasi prosedur keselamatan kerja PT Koin Baju Global (KBG).Â
FPKS menegaskan, jika diperlukan Pemkab Sukabumi bisa menghentikan sementara operasional pabrik hingga dipastikan semua peralatan operasional aman bagi buruh dan pekerja.
“Kami mengucapkan belasungkawan atas meninggalnya Min Sumarni (33) buruh PT Koin Baju Global. Semoga ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan (K3) bagi seluruh pekerja harus diutamakan,†jelas Leni Liawati Sekretaris FPKS DPRD Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/3).
Leni yang juga duduk di Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi mengaku akan segera berkordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk memanggil manajemen PT KBG.
BACA JUGA:Â
Min Tewas Usai Shalat Ashar, Buruh Garmen PT Koin Baju Global Cicurug Kabupaten Sukabumi
FPKS: Pemkab Sukabumi Harus Fokus Cari Solusi Kekurangan Guru
FPKS: Dikepung Bencana, Investasi Lingkungan Hidup Pemkab Sukabumi Hanya Rp369 Juta
“Segera kami koordinasi dengan rekan-rekan di Komisi IV, secepatnya kita akan datang ke pabrik untuk memastikan peralatan kerja aman bagi buruh,†lanjut Leni.
Selain masalah evaluasi prosedur keselamatan kerja, Ia juga ingin memastikan apakah hak-hak almarhumah Min Sumarni sudah diberikan oleh manajemen PT KBG yang beralamat di Kampung Lemburkolot, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi tersebut. “Tak kalah penting, hak-hak korban sebagai pekerja, juga harus ditunaikan oleh perusahaan.â€
Tewasnya Min Sumarni akibat tersengat listrik mesin jahit di pabrik tempatnya bekerja, menjadi momentum bagi Pemkab Sukabumi untuk mengevaluasi semua prosedur keselamatan kerja karyawan di sektor indsutri.
“Tak hanya di PT KBG saja, seluruh pabrik dan industri juga harus dievaluasi. Jangan menunggu jatuh korban lagi. Setidaknya Pemkab melalui dinas terkait bisa menyebar imbauan kepada seluruh pabrik untuk melakukan re-chek terhadap mesin-mesin mereka,†pungkas Leni.