SUKABUMIUPDATE.com - Relatif masih tingginya curah hujan, berpengaruh terhadap pemeliharaan jalan di wilayah Sukabumi yang dilakukan oleh Balai Pengelolaan Jalan (BPJ). mereka haru berlomba waktu dengan cuaca agar hasil pemeliharaan tidak sia-sia.Â
"Kita harus berlomba dengan cuaca waktu. Kalau sekarang ditambal terus rusak lagi karena hujan, kan percuma juga. Makanya, harus pintar-pintar mengatur strategi dalam proses tambal-sulam jalan," terang Kepala Seksi Pembangunan Jalan BPJ Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Wilayah Pelayanan II Sukabumi, Ruhiyat kepada sukabumiupdate.com, Selasa (7/3).Â
Ruas jalan yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Wilayah Pelayanan Sukabumi, sekitar 341 kilometer terbagi di 21 bidang jalan. Sepanjang lebih kurang 35 kilometer berada di Kota Sukabumi dan di Kabupaten Sukabumi sekitar 306 kilometer.
Namun, Ruhiyat tak bisa menyebut berapa persen tingkat kerusakan jalan dengan alasan upaya pemeliharaan terus berjalan. "Yang pasti kita terus berjuang memperbaiki dan memelihara jalan yang rusak itu. Hari ini ada laporan jalan berlubang, besoknya kita perbaiki lagi. Salah besar jika kita tak memperbaiki dan memelihara jalan. Itu sama saja dengan mencederai keringat pegawai yang sudah bertugas di lapangan," sebut dia.
BACA JUGA:
Perbaikan Gedung UPTD Pendidikan dan Jalan di Lengkong Kabupaten Sukabumi
Jalan Amblas, Warga dan Kades Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Tanam Pisang
Tebing di Parungkuda Kabupaten Sukabumi Longsor Tutupi Bahu Jalan
Teknis perbaikannya, lanjut Ruhiyat, tidak bisa langsung diaspal. Langkah awal tentunya dilakukan dengan pondasi atau pengerjaan penambalan menggunakan pasir batu atau batu belah. "Kalau bahasa teknisnya agregate atau pondasi. Ini dilakukan supaya kondisinya mantap. Jika kondisi cuaca bagus dengan intensitas curah hujan rendah, baru kita lakukan penambalan menggunakan aspal. Artinya, kita tak bisa langsung memperbaiki hari itu juga, apalagi dengan kondisi hujan seperti sekarang, tidak bisa dipaksakan," tuturnya.Â
Ada beberapa kategori kerusakan infrastruktur jalan. Secara teknis, BPJ mengategorikan jalan rusak parah itu yang kondisinya sudah tidak bisa dilalui kendaraan dan menghambat aktivitas serta roda perekonomian warga setempat. "Semua kerusakan jalan pasti kita perbaiki," tegasnya.Â
Untuk anggaran pemeliharaan, Ruhiyat secara diplomatis menyebut nilainya relatif. Artinya, dengan anggaran yang ada saat ini, BPJ berkomitmen mengoptimalkannya untuk memperbaiki ruas-ruas jalan provinsi yang rusak. "Kalau dibandingkan tahun lalu, tentu tahun ini anggarannya saya sebut lebih besar. Kenapa lebih besar? karena tahun ini ada ruas-ruas jalan yang tidak ditangani melalui paket. Nah, segmen-segmen itu menjadi tanggung jawab masuk dalam anggaran pemeliharaan rutin. Jadi kalau secara nilai anggaran, tahun ini naik diibandingkan tahun lalu," pungkasnya