SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mulai keluhkan minimnya hasil tankap akibat suaca ekstrim yang berkepanjangan.
“Cuaca ekstrim yang terjadi semenjak April 2016 silam hingga sekarang, sangat berdampak terhadap kehidupan nelayan. Biasanya bisa menangkap satu hingga tiga kuintal ikan, kini hanya hitungan puluhan kilogram saja,†ujar Dedi, seorang nelayan, warga Cipatoguran, Palabuhanratu kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/3).
BACA JUGA:
Kembali Melaut, Nelayan Cikadal Kabupaten Sukabumi
Melaut Sendiri, Nelayan Palabuhanratu Tersambar Petir
Sudah Empat Tahun Tangkapan Nelayan Tradisional Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi Terus Merosot
Ia mengtakan, hasil minim itu tidak cukup untuk mengganti biaya solar dan menutupi kebutuhan sehari-hari. "Sudah sempat libur melaut. Coba alih profesi sebagai ojeg. Ternyata hasilnya juga sangat minim. Makanya kembali melaut walau cuaca kurang baik. Ekh malah hasilnya juga tidak memuaskan," kata Deni sambil menunjukkan sebuah kantong plastik berisi ikan laut.
Ia berharap, kondisi nelayan yang sedang terpuruk ini dapat menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi. “Butuh sentuhan langsung dari Pemda agar nelayan bisa bertahan hidup.Apalagi sebentar lagi menghadapi hari syukuran nelayan, jangan sampai berbanding lurus antara acara seremonial dengan kehidupan nelayan,†pungkasnya.