SUKABUMIUPDATE.com - Sejak dua bulan terakhir, harga kelapa parut di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sukabumi terus melambung tinggi. Penyebabnya cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, sehingga suplai dari para petani terkendala.
Pantauan sukabumiupdate.com, Rabu (22/2), di Pasar Semi Modern Cibadak, harga per biji kelapa parut saat ini Rp7 hingga Rp8 ribu. Naik lebih dari 60 persen dibandingkan harga normal beberapa bulan sebelumnya.
Tak hanya konsumen, pedagang pun mengeluh dengan kondisi ini, karena transaksi berkurang. Nasrullloh atau Anas (33) salah seorang pedagang menegaskan, penurunan pendapatan karena harga mahal ini mencapai setengahnya.
BACA JUGA:
Ini Analisa Pemkot Sukabumi Soal Menggilanya Harga Cabai Rawit
Sejumlah Pedagang Pilih Jual Cabai Kering
Warga Jadikan Cabai Busuk Alternatif Bumbu
“Biasa dapat 500 ribu Rupiah per hari, sekarang nyari 200 ribu Rupiah per hari aja sulit. Yang beli kebanyakan pengusaha warung makan, warga biasa jarang beli karena mahal,†jelas Anas.
Kelapa parut yang berada saat ini kebanyakan dari Provinsi Banten, khususnya daerah Bayah.  “Harga per butir dari sana sudah naik jadi empat ribu tiga ratur rupiah per butir. Makanya disini ada yang jual sampa delapan ribu rupiah, stoknya nggak banyak,†lanjutnya.
Tini Suhartini (30) pemilik rumah makan Cibadak, mengakui jika ia masih mengkonsumsi kelapa walaupun harga tinggi. “Untuk bumbu, tapi sekarang belinya jadi dikit aja. Mahal banget,†jelas Tini.