Butuh Uluran Tangan, Gadis Idap Tumor Asal Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi

Selasa 21 Februari 2017, 09:05 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tragis, di usianya yang baru menginjak remaja, Dona Renata (14), harus ikhlas merasakan nyeri akibat tumor ganas yang bersarang di perut mungilnya. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Palabuhanratu yang baru ia duduki selama dua tahun pun harus rela ia tinggalkan, karena harus berjibaku melawan penyakit dan rasa sakit yang diderita.

Sekitar April 2016 lalu, anak kedua dari lima bersaudara itu, kerap merasakan sakit luar biasa di perutnya, sampai orangtuanya memberi obat sakit lambung, karena tidak tahu apa sakit yang di derita anaknya itu.

Namun, bukannya sembuh, lama kelamaan di perut Dona malah muncul benjolan yang mengakibatkan rasa sakit teramat sangat. "Rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum perut ini," Dona meringis.

Bulan terus berganti, remaja warga kampung Cipatuguran RT 01/21, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu itu, akhirnya harus rela melepas status pelajarnya, karena pada Desember 2016, perutnya semakin membesar melebihi ukuran bola voli.

Orang tua Dona pun mencoba membawanya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu, namun tidak bisa ditangani lantaran keterbatasan peralatan.

Setelah itu, ia di bawa ke RSUD R. Syamsudin, SH., namun tak juga kunjung sembuh. Tak berhenti di sana. Dona juga pernah berobat ke RS Hasan Sadikin, dan RS Cibinong, sebelum akhirnya di RS Fatmawati, Jakarta.

Di RS Fatmawati, Dona mendapat penanganan medis selama satu bulan lamanya. "Saya sudah dioperasi, dan diambil tumor sedikit katanya untuk sampel, namun sampai sekarang belum ada kabar lagi," keluhnya.

BACA JUGA:

Idap Tumor Ganas, Guru Ngaji di Bantarmuncang Cibadak Butuh Bantuan

12 Tahun Tumor Ganas Erami Perut Wanita Miskin Cikiwul Kabupaten Sukabumi

Kejam... Leasing Turunkan Pasien Tumor di Tengah Jalan

Kini, Dona pun harus rela menanggung derita sakit di rumahnya. Hingga kedua orangtuanya, Ade Wandi (44) yang bekerja sebagai nelayan dan dan Ai Eros (40), benar-benar merasa tertekan. Pasalnya, setiap hari perut Dona semakin membesar dan perlu penanganan segera.

"Sekarang dimasukan lagi ke RSUD Palabuhanratu, padahal anak saya perlu secepatnya dioperasi, karena sebulan lebih yang lalu di Fatmawati, hanya operasi pengambilan sampel jenis tumor saja," beber Ade.

Namun apa daya, Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menjadi sumber pembayaran penanganan penyakit Dona, justru menjadi salah satu penghalangnya untuk secepatnya ditangani tim medis. "Saya merasa disisihkan, anak saya sudah harus secepatnya ditangani, tapi masih saja seperti ini, menunggu kabar dari Fatmawati pun sampai sekarang tidak ada," keluh Ade.

Dirinya berharap, anaknya bisa langsung dibawa ke RS Fatmawati untuk segera dilakukan penanganan. Namun, kalau masih menggunakan KIS, mau tidak mau ia harus menempuh cara seperti prosedur awal. Masuk RSUD setempat dulu, lanjut ke ke RS lainnya, seperti awal mula melakukan pengobatan anaknya itu.

"Entah mau apalagi, saya sekarang terus berusaha supaya anak saya sembuh seperti sedia kala, namun saya berharap ada yang membantu dalam pengobatan anak saya supaya cepat ditangani tanpa harus memulai dari awal menempuh prosedur KIS karena anak saya harus secepatnya ditangani," harapnya.

Sementara itu, Camat Palabuhanatu Dodi Rukama saat ditemui di ruang kerjanya menegaskan, pihaknya dan Puskesmas Palabuhanratu telah membawa Dona ke RSUD Palabuhanratu pada Senin (20/2) malam.

Saat ini, dirinya menunggu hasil koordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi untuk penanganan lebih lanjut terhadap Dona. "Memang Dona memakai KIS, namun kita siap membawanya ke RS Fatmawati. Saat ini pun saya masih menunggu keputusan dari dinas sosial," janjinya.

Namun, sebelum itu, dirinya berharap pihak keluarga bisa mengambil administrasi menyangkut riwayat penyakit Dona di RS Fatmawati. "Sudah sebulan lalu kan RS Fatmawati mengambil sampel serta masih ada berkas lainnya, saya harap pihak keluarga atau siapa saja bisa mengambil itu dulu ke Fatmawati, sebelum nanti kita membawanya kembali ke sana," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa