SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan warga Kampung Inggris, Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, geruduk Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Sukabumi Kota, Selasa (14/2). Kehadiran mereka guna menyaksikan rekonstruksi pembuhan Rengga (24) yang tewas dibunuh HF (20) MRS (18) dan AS beberapa waktu lalu.
Paman korban, Firman Hidayat kepada sukabumiupdate.com menerangkan, kedatangan warga ke Mapolres Sukabumi Kota ini, setelah mendengar kabar lokasi rekonstruksi yang semula di Kepolisian Sektor (Polsek) Sukaraja dipindahkan ke Mapolres. “Saya dan keluarga besar, serta warga ingin tahu sebenarnya bagaimana proses pembunuhan keji itu berlangsung,â€jelas Firman Hidayat.
Namun tidak lama kemudian warga  membubarkan diri, lantaran mendapat kabar bahwa rekontruksi tidak jadi di selenggarkan. "Kata polisi katanya rekontruksi di undur karna warga seharusnya tidak mengetahui dan hanya keluarga saja," jelas Wawan Rustiawan, orang tua korban.
BACA JUGA:
Sadis, Pemuda Kampung Inggris Kabupaten Sukabumi Dibakar Teman Sendiri
Pemuda Kampung Inggris Sukaraja yang Dibakar Teman Sendiri Akhirnya Meninggal
Pemuda Kampung Inggris Sukaraja yang Dibakar Teman Sendiri Masih Kuliah
Wawan mengaku sangat menyesalkan penundaan gelar rekonstruksi itu. Padahal, warga ke Mapolres Kota Sukabumi tidak akan membuat ricuh dan anarkis. "Karena kami sudah inturksikan kepada warga dan keluarga untuk tetap menjaga suasana kondusif dan tidak terjadi hal yang bisa menuntut balik," katanya.
Wawan mengaku belum mendapatkan kabar kapan akan digelar rekonstruksi pasca penundaan ini. "Kami diminta menunggu kabar dari pihak kepolisian," pungkasnya.
Pihak  Mapolres Sukabumi Kota belum bisa dikonfirmasi terkait perpindahan dan penundaan jadwal rekonstruksi ini. Â
Sekedar mengingatkan, Rengga tewas ditangan tiga rekan sekaligus tetangga. Ketiganya adalah HF (20), MRS (18) dan As (19). Dua pelaku HF dan MRS sudah diamankan oleh petugas Polsek Sukaraja, seminggu setelah kejadian. Sementara As belum diketahi apakah sudah diamankan atau belum. Sebelumnya AS masuk daftar pencarian orang (DPO).