SUKABUMIUPDATE.com - Pengoperasian terminal baru KH Ahmad Sanusi di Jalan Lingkar Selatan, Kota Sukabumi, masih belum optimal dan dikeluhkan banyak pengemudi angkutan umum. Salah satu masalah yang muncul adalah banyaknya kelompok masyarakat (baca preman) yang membentuk terminal bayangan di sepanjang jalur tersebut.
“Sejak terminal pindah jadi banyak masalah, terutama calo yang seenaknya main larang menaikan penumpang. Banyak rekan sopir yang sampai dikejar dan suruh menurunkan paksa penumpang, demi menghindari bentrokan kami mengalah. Tapi sampai kapan?,†keluh salah seorang Sopir L-300 jurusan Sukabumi-Bogor, sekaligus Ketua Gerakan Basis-Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (GB- Sarbumusi) Wawan Suwanda kepada sukabumiupdate.com, Jumat (10/2).
Masalah utamanya menurut Wawan, pemerintah daerah, khusus Kota Sukabumi sengaja membiarkan keberadaan terminal-terminal bayangan yang ada di sekitar terminal baru. Sehingga fungsi terminal KH Ahmad Sanusi untuk naik turun penumpang tidak efektif.
BACA JUGA:
Jika Terminal Kota Sukabumi Pindah, Bagaimana Nasib Colt Mini Bogoran?
Minim Penerangan, Jalur Arah Terminal Baru Kota Sukabumi Dikeluhkan Warga
Terminal Pindah, Sopir Kadal Mas Colt Mini Sukabumi-Bogor Galau
“Penumpang itu nunggunya ditempat ngetem atau terminal bayangan dan tidak masuk ke terminal ini. Trus buat apa ada terminal ini. Paling hebat ngetem di dalam terminal kita hanya dapat satu hingga penumpang, selebihnya di jalan di terminal bayangan. Itu ada biaya lagi,†lanjut Wawan.
Untuk mencari solusi, i perwakilan Sopir L-300 khususnya yang  tergabung dalam Sarbumusi akan meminta audiensi dengan Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kota Sukabumi Kota.
“Secepatnya kita minta audensi untuk mengatasi masalah ini. Kami siap menerima aturan tapi peraturan dan larangan terminal bayangan juga harus ditertibkan. Mudah-mudahan ada perbaikan,†pungkasnya.