SUKABUMIUPDATE.com – Hingga Rabu (1/2) pagi, satu keluarga yang terdiri ibu dan dua anaknya masih terbaring di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Sekarwangi, Kecamatan Cibadak. Warga Kampung Cibogo RT 02/09, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, diduga mengalami keracunan dari perkedel jagung yang dimakannya, pada Selasa (31/1) siang kemarin.
Semua korban dibawa ke rumah sakit Selasa sore dan langsung mendapatkan penanganan medis. Korban ada empat orang yaitu Rafi dan Alamsyah kakak beradik yang masih berusia di bawah lima tahun, serta bu Otim (40) dan anaknya .
Kejadian ini berawal Aidah ibu dari Rafi dan Alam yang mendapat kiriman enam tongkol jagung dari tetangganya. Jagung tersebut kemudian dibuat menjadi perkedel dengan campuran terigu, penyedap dan telor, setelah jadi diberikan kepada kedua anaknya Rafi dan Alam.
“Saya juga kasih ke tetangga bu Otim,†jelas Aidah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (1/2).
BACA JUGA:
Puluhan Anak Panti Asuhan Al-Fitroh Kota Sukabumi Keracunan Nasi Uduk
Setelah Nasi Kuning Habis, Dinkes Kota Sukabumi Kirim Orek Tempe
Isap Rokok Hanoman, Empat Remaja Palabuhanratu Semaput
Tidak berapa lama, kedua anak Aidah mengalami muntah-muntah dan sempat diare. Aidah dan suaminya pun yang ikut mengonsumsi perkedel jagung sempat merasakan mual. Hal yang sama juga dialami tetanggnya Otim dan anaknya yang ikut menyantap makanan kiriman dari Aidah tersebut.
“Karena khawatir, kami semuanya bawa ke rumah sakit. Semalam udah baikan tapi diminta sama dokter untuk istirahat dulu sama hari ini. entar siang jika sudah benar-benar pulih bisa pulang,†lanjut Aidah,
Menurut dokter jaga IGD Rumah Sakit Sekarwangi, Raden Givan, pasien ini mengalami gejala keracunan. “Untuk penyebab pastinya harus melalui uji lab dulu, tapi mereka bilang gejalanya dialami setelah makan perkedel jagung,†tutur sang dokter kepada sukabumiupdate.com.
Seluruh korban mengalami dehidrasi ringan karena sempat muntah-muntah bahkan ada yang sampai diare. “Kami sudah tangani intensif. Masih perlu observasi hingga kondisi korban benar-benar normal,†jelasnya.