SUKABUMIUPDATE.com - Hingga Kamis sore (13/10/2022) bocah kelas I SD berinisial N (7 tahun) belum ditemukan. Dia hanyut terseret banjir saat bermain di Perumahan Bumi Cisaat Pratama, Kabupaten Sukabumi, Rabu sore, 12 Oktober 2022. Pihak keluarga menyebut korban sempat berusaha dikejar ibu dan neneknya.
Rumah anak laki-laki itu masih berlokasi di kompleks Perumahan Bumi Cisaat Pratama, namun masuk ke wilayah Kampung Gunungguruh Girang RT 12/04, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat. Sementara lokasi hanyutnya korban yakni sebuah selokan, merupakan wilayah yang berada di Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat.
Bibi N, Intan Rahmawati (27 tahun), mengatakan saat itu keponakannya baru pulang sekolah agama yang letaknya masih di perumahan tersebut. Tetapi, N tak langsung pulang ke rumah, melainkan main terlebih dulu bersama empat temannya di sekitar masjid perumahan. Awalnya N dan anak lainnya main di lapang basket dekat masjid.
Tak lama, mereka pindah bermain ke jalan di pinggir selokan lokasi kejadian. Dalam video yang beredar, anak-anak ini, termasuk korban, terlihat bermain air di jalan tersebut. Intan tak bisa memastikan kapan N terseret banjir lalu hanyut di selokan, namun insiden ini diperkirakan terjadi saat hujan turun dengan deras.
"Mungkin kalau terjadinya sekitar 15.30, tapi mainnya saat hujan gede banget. Kronologi jatuhnya bisa masuk ke got itu kayaknya terpeleset. Cuma dia jatuhnya seperti apa, kita enggak tahu," kata Intan kepada sukabumiupdate.com saat ditemui di rumah korban, Kamis.
Ibu korban yang saat itu sedang membuang sampah di depan rumah, diberi tahu warga bahwa N hanyut di selokan. Sang ibu kaget dan bergegas mengejar anaknya tersebut, disusul sang nenek. "Ada warga yang teriak-teriak katanya N hanyut terbawa arus. Ibu saya (nenek N) ikut mengejar sampai ke jembatan (di luar perumahan)," ujar Intan.
Sang nenek sempat melihat tukang bangunan berusaha menarik N dari aliran selokan yang deras, namun tak berhasil. Menurut Intan, momen ini merupakan kali ketiga korban berusaha diselamatkan. Dari pengakuan teman-temannya, korban sempat berusaha ditolong temannya saat pertama hanyut, tetapi gagal lantaran tidak kuat.
"Sempat ada yang (berusaha) nyelamatin, teman-temennya katanya, tadi cerita. Karena mungkin badan anak kecil sama anak kecil, jadi gak kuat sampai nyemplung lagi," kata dia.
Baca Juga :
Kini keluarga berharap N bisa segera ditemukan. Tim SAR gabungan pada Kamis ini juga kembali melakukan pencarian dengan pembagian sejumlah titik. "Harapan besar kembali ditemukan dalam kondisi hidup. Tapi kalau memang Tuhan berkehendak lain, setidaknya jasadnya ada, mayatnya ada. N itu anak ketiga bungsu. Ayah N kerja di Malaysia, tapi sudah tahu, saya langsung yang kabari ayahnya," ujar Intan.