SUKABUMIUPDATE.com - Banjir akibat luapan Sungai Cikaso yang menerjang permukiman di daerah selatan Kabupaten Sukabumi, bukan peristiwa yang pertama kali terjadi.
Menurut warga, banjir bandang pada Jumat malam, 23 September 2020 merupakan peristiwa yang keempat kalinya.
"Seingat saya, banjir Sungai Cikaso sudah empat kali dengan kemarin Jumat malam," kata Maryadin (65 tahun) warga Kampung Teluk Jati RT 01/07 Desa Sumberjaya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (27/9/2022).
Dia menuturkan banjir bandang pertama kali terjadi pada tahun 1977. Saat itu Maryadin baru punya seorang anak dan sudah menetap dibantaran sungai dengan jarak rumah ke Sungai Cikaso sekitar 50 - 60 meter.
Banjir bandang kedua terjadi pada tahun 1982, ketiga pada tahun 2017 dan yang keempat pada Jumat malam,23 September 2022.
Banjir yang terjadi pada Jumat malam itu membuat kerusakan bangunan serta berdampak pada ratusan di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud dan Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung.
"Dari empat kali bencana banjir tersebut, tahun 1977 merupakan yang paling dahsyat, beberapa rumah dibantaran sungai banyak yang hanyut terbawa air, hewan peliharaan pun ikut terbawa. Waktu itu saya bersama istri, anak sempat mengungsi di dataran tinggi dekat jalan raya. Kalau kemarin tidak mengungsi, namun memang air masuk kedalam rumah,” ujarnya.
Maryadin menyatakan aliran Sungai Cikaso yang hulu sungainya di wilayah Sagaranten, Pabuaran memang sering mendadak meluap memicu banjir. Seperti yang terjadi di tahun 1977, saat ini sungai meluap sekitar pukul 02.00 WIB.
“Banjir berlangsung hampir 2 jam, air meluap dan naik ke daratan," katanya.