SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras pada Minggu sore (11/9/2022) mengakibatkan banjir dan longsor di Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Sawah, kolam ikan, hingga jalan, terdampak bencana tersebut. Titik terbanyak terjadi di Desa Cijulang.
Banjir di Desa Cijulang merendam sawah hingga kolam. Rinciannya, di Kampung Cikiwul RT 24/07 merendam 3 hektare sawah; di Kampung Cibogo RT 22/07 merendam 5 hektare sawah dan 2 kolam ikan; di Kampung Cikaler RT 21/05 merendam 6 hektare sawah; dan di Kampung Cijulang RT 09/04 merendam 5 hektare sawah, badan jalan kabupaten, dan masjid Al-Hidayah.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Kampung Cikiwul RT 24/07 dengan panjang tanah longsor 4 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 4 meter. Di Kampung Cikiwul RT 24/07 Desa Cijulang ini satu saluran irigasi sepanjang 10 meter, tinggi 2 meter, dan lebar 1 meter, juga jebol.
Tak hanya di Desa Cijulang, banjir pun terjadi di Kampung Cibojong RT 01/01 Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampangtengah. Luapan air merendam satu masjid, satu penggilingan padi, dan dua rumah. Sementara ini tidak ada warga dari kedua desa yang mengungsi.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangtengah Dadi Supardi menyebut tidak ada korban jiwa. Namun, fasilitas umum seperti jalan masih tertutup material longsoran. Termasuk masjid, saluran irigasi, dan belasan hektare sawah, masih terendam.
"Taksiran kerugian mencapai Rp 150 juta," kata Dadi dalam laporan sementaranya.
Ruas jalan kabupaten Jampangtengah-Cimerang ikut tertutup longsor. Ada 5 titik yang tertutup material longsoran, di mana salah satunya tertutup longsor sepanjang 20 meter sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Dadi terus melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan mengimbau warga tetap waspada. Adapun kebutuhan saat ini adalah alat berat untuk mengevakuasi material longsoran.
Sekretaris Desa Cijulang Indra R menambahkan rumah warga bernama Kandi di Kampung Cibinong RT 01/01 Desa Cijulang tertimpa longsor setinggi 5 meter dan panjang 10 meter. Sehingga, rumah tersebut tak bisa dihuni. "Kami masih di lokasi melakukan pendataan," katanya.