SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Bojonggenteng, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, dihebohkan dengan video perusakan dua makam pada Kamis, 8 September 2022. Kedua makam yang terletak di Kampung Cileumpung, Desa Bojonggenteng, ini disebut tidak memiliki jenazah.
Kepala Desa Bojonggenteng Endan S mengatakan kedua makam yang dibuat tiga pekan lalu itu diduga makam buatan untuk kegiatan ritual. Belum diketahui siapa yang membangun makam tersebut. Namun dari informasi yang diterima Endan, makam ini dibuat warga Desa Bojonggenteng dan Desa Ciparay.
"Itu makam abal-abal, kurang lebih tiga minggu sejak dibangunnya untuk pemujaan ritual," kata Endan kepada sukabumiupdate.com, Jumat (9/9/2022).
Endan menyebut dua warga asal Desa Bojonggenteng dan Desa Ciparay, Kecamatan Jampangkulon, yang membuat makam tersebut diduga telah meminta izin kepada pemilik lahan untuk membangun makam di tanah kosong. Makam-makam ini berada dekat sawah, sungai, dan di belakang rumah pemilik lahan.
"Mungkin mereka minta izin kepada pemilik lahan, maka dibuatlah makam abal-abal (ngarang) di lahan kosong dekat sawah, dekat sungai, di belakang rumah. Katanya mereka mendapatkan mimpi bahwa di lahan itu ada patilasan zaman dulu, katanya ada syekh," ujar Endan.
Sebenarnya Endan menerima dua versi soal keberadaan makam ini. Pertama, makam tersebut dibuat berdasarkan mimpi. Kedua, makam dibuat lantaran ada amanah dari seorang ustaz.
Endan mengatakan kedua makam tersebut ditutup kain putih dan saung berukuran 2x3 meter. Bahkan bebatuan sisa pembuatan makan masih ada di lokasi. "Dari informasi, pengikutnya sudah ada 18 orang dan sudah dua kali melakukan ritual, malam Jumat kemarin dan malam Selasa," katanya.
Menurut Endan, lokasi kedua makam itu ada di tempat yang sepi, sehingga dia pun baru mengetahuinya setelah video perusakan beredar. "Kalau tahu (sejak awal) pasti saya tolak untuk membuat tempat ritual, walaupun itu lahan pribadi," ujarnya.