SUKABUMIUPDATE.com - Banjir yang merendam Jalan Lingkar Selatan, tepatnya di depan Terminal Tipe C Kota Sukabumi, Rabu (7/9/2022), menyisakan cerita pilu bagi salah satu warga dan sopir angkot. Mereka terjebak banjir hingga angkot 03 trayek Lembursitu yang ditumpanginya mogok.
Adalah Cucum Sumiati (54 tahun) yang membagikan cerita ini. Cucum terjebak banjir saat pulang kerja dari Pendopo Sukabumi menuju rumahnya di Lembursitu, sekira pukul 17.00 WIB. Cucum menyebut kemacetan panjang sudah terjadi sejak angkot yang ditumpanginya masuk ke Jalan Lingkar Selatan.
"Waktu pulang kerja, sekitar pukul 17.00 lebih, saat masuk jalur Lingkar Selatan terjadi kemacetan panjang dan sopir angkot sudah curiga kemacetan panjang karena hujan besar yang mengakibatkan banjir," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Rabu malam.
Menurut Cucum, kemacetan terjadi kurang lebih setengah jam. Cucum adalah penumpang satu-satunya dalam angkot warna kuning tersebut. Beberapa sopir angkot yang sama-sama masuk ke Jalan Lingkar Selatan sudah curiga jika kendaraannya dipaksa menerobos banjir, akan mogok.
"Antar sopir angkot tebak-tebakan, kalau jalan terus angkot bakalan mogok apa tidak. Atau menggunakan jalan alternatif ke arah Cikondang untuk menghindari mobil jadi mogok," kata Cucum.
Pilihan terburuk terpaksa dipilih sopir angkot yang ditumpangi Cucum dengan nekat menerobos banjir, sambil melaju pelan. Yang ditakutkan pun terjadi, angkot tersebut mogok. Selama kurang lebih 20 menit, sang sopir seorang diri berusaha mengecek dan membetulkan mesin kendaraannya.
Baca Juga :
Beruntung, sopir angkot yang ditumpangi Cucum berhasil memperbaiki mesin mobilnya sehingga mereka bisa melanjutkan perjalanan. "Mobil didorong dulu ke jalan sebelah kanan, ke tempat air sedikit surut agar dapat diperbaiki," ujar Cucum yang juga melihat banyak sepeda motor yang mogok akibat banjir.
Kepala Terminal Tipe C Asep Supriyadi mengatakan untuk mengantisipasi banjir terjadi lagi, tahun depan akan dibuat kolam penampungan air yang lebih besar dari sekarang (sumur retensi). Asep menyebut banjir dipicu dari air yang berasal dari Balandongan, di mana posisinya lebih atas ketimbang terminal.
"Kalau lebih besar tentu dapat lebih banyak menampung air," kata Asep. Banjir ini sudah rutin terjadi apabila hujan deras. "Lokasi terminal yang cekung membuat air dari dua arah jalan mengenang di sini. Sekarang surutnya sudah cepat kurang lebih 30 menitan," ujar Asep.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan genangan banjir di depan terminal sudah terjadi sejak pukul 17.00 WIB. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Zulkarnain memastikan tak ada dampak yang signifikan dari banjir tersebut.
"Kondisinya sudah surut. Hasil asesmen petugas, tak ada yang berdampak signifikan. Jadi semacam banjir lintasan yang menjadi langganan," kata dia.
Sebelumnya, kondisi banjir dibagikan warganet lewat rekaman video dan tersebar di sejumlah grup WhatsApp. Dalam rekaman video yang beredar, banjir merendam pintu masuk terminal serta Jalan Lingkar Selatan dan terlihat seperti luapan air laut.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI