SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi membuka acara pertemuan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf se-Indonesia, di RSUD R Syamsudin SH, Sabtu (3/9/2022).
Kegiatan tersebut merupakan Symposium, Workshop, Live Demo, dan Surgery yang diusung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukabumi dan Axon Pain Intervention Center yang berlangsung selama dua, Sabtu-Minggu 3-4 September 2022.
"Hari ini kita bersyukur bahwa RSUD R Syamsudin SH menjadi tuan rumah pertemuan dokter spesialis bedah saraf se-Indonesia," kata Fahmi.
Menurut dia, kegiatan ini fokus mengenai tindakan yang dilakukan profesional medis dalam mengatasi penyakit terkait nyeri.
"Jadi kita harapkan ketika berkumpulnya para dokter spesialis bedah saraf ini mampu menemukan formulasi yang tepat, dan juga mampu membahas perkembangan dinamika yang ada di penyakit, khususnya nyeri ini," tutur dia.
Fahmi juga berharap kegiatan tersebut juga dapat mendongkrak ekonomi di Kota Sukabumi. Selain memberikan gagasan baru pada pelayanan medis terkait penyakit nyeri.
"Harapannya, ini juga bisa menjadi ekonomi baru bagi warga Sukabumi. Sehingga warga yang memiliki permasalahan terkait nyeri tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar kota," tandasnya.
Sementara itu Spesialis Bedah Saraf RSUD Syamsudin SH Dr. Neizar Alwan mengatakan, untuk penyakit saraf terjepit ada teknik terbaru yaitu dengan cara Percutaneous Endoscopic Lumbar Disektomi (PELD).
"Kalau selama ini yang namanya nyeri itu diobati dengan pil, minum obat atau disuntik. Untuk penyakit terjepit saraf tulang belakang itu, kini ada teknik terbaru yaitu dengan cara namanya (PELD) ujarnya.
"Jadi artinya pasien hanya dibelek kurang dari satu senti, lalu teknik operasinya seperti itu diambil saraf yang terjepitnya. Setelah itu dilakukan juga radio frekuensi dengan DRG. Setelah dilakukan itu biasanya pasien akan bebas nyeri, namun untuk alat operasinya baru ada di Jakarta," jelasnya.