SUKABUMIUPDATE.com - Polemik cara menangkap anak anjing liar yang bikin resah penghuni salah satu perumahan di Desa Sudajayagirang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, diselesaikan melalui mediasi. Oknum satpam yang dianggap kurang bijak memperlakukan satwa tersebut meminta maaf kepada publik melalui komunitas dog lovers Sukabumi.
Penyelesaian masalah ini dimediasi oleh jajaran Polsek Sukabumi. Rabu, 30 Agustus 2022, Kapolsek Sukabumi AKP Enita Dwi Cahyawaty bersama sejumlah petugas melakukan pertemuan dengan manajemen perumahan untuk membahas video viral tentang penangkapan anjing liar oleh tim keamanan perumahan.
Pertemuan ini juga diikuti oleh sejumlah pecinta satwa yang tergabung dalam Dog Lovers Sukabumi, yaitu Yannie Sri dan teman-temannya. Kapolsek Sukabumi AKP Enita Dwi Cahyawaty mengatakan pertemuan itu intinya klarifikasi dari para pihak, khususnya satpam yang melakukan tindakan pada anak anjing tersebut.
Baca Juga :
"Klarifikasi kesalahpahaman terkait tersebarnya video petugas Keamanan atau Security perumahan," Kata Enita dalam keteranganya kepada sukabumiupdate.com, Kamis 1 September 2022.
Ernita menjelaskan, kejadian dalam video yang beredar itu adalah mengamankan 1 ekor anak anjing liar yang suka ke pemukiman warga. "Jadi meresahkan warga serta suka mengambil atau merusak tempat sampah sehingga sampah tersebut berceceran," tuturnya.
Dalam klarifikasi itu turut hadir Bhabinkamtibmas Desa Sudajaya Girang, komunitas Sukabumi dog lover, GM Perumahan Lafalma, oknum securitynya dan Kepala Keamanan perumahan.
Hasil klarifikasi yaitu, petugas keamanan atau security yang mengamankan anjing liar tersebut telah meminta maaf atas cara penanganannya. Sedangkan pihak komunitas Sukabumi Dog lover menerima permintaan maaf tersebut.
"Mereka memberikan penjelasan ke rekan komunitas seluruh Indonesia bahwa kondisi terkini anak anjing tersebut. Dimana sesaat setelah diamankan langsung dilepaskan kembali di tempat yang jauh dari perumahan tersebut dan dalam keadaan hidup," jelas Kapolsek.
Melalui aplikasi pesan instagram, komunitas Dog Lovers Sukabumi juga memberi kabar soal penyelesaian masalah ini kepada sukabumiupdate.com. Berikut narasi lengkapnya.
Hallo temen² dog lovers….
Sehubungan dg video yg viral tentang animal abused yg dilakukan oleh satpam perumahan GLP di Sukabumi, tadi sore team SDL mendatangi lokasi untuk mengklarifikasi atas kejadian tsb.
Proses klarifikasi kami lakukan secara live, supaya bisa disaksikan oleh temen² smua.
Pada intinya Bapak tsb mengakui kesalahannya.
Telah khilaf & meminta maaf kepada netizen atas apa yg telah diperbuat. Dan berjanji tidak akan mengulanginya.
Dan beliau memastikan bahwa anabul tsb sewaktu dilepaskan dlm keadaan masih hidup & bisa berjalan.
Dengan kejadian ini semoga bisa menjadi pembelajaran bagi kita smua.
Walau hanya seekor hewan namun tetap mereka adalah ciptaan Tuhan, yg seyogyanya kita dapat hidup berdampingan.
“Bila tidak suka, abaikan saja tanpa harus menyakiti”
Demikian temen² smua, kami dg besar hati telah membuka pintu maaf untuk Bapak satpam & seluruh pihak terkait.
(Namun tetap akan kami pantau).
Bapak tsb menyatakan…..bersedia menjadi relawan dog feeding untuk area tempat kerja & sekitarnya.
Untuk pakan akan di support oleh Sukabumi Dog Lover.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu KaPolSek setempat beserta staf-nya yg telah mendampingi kami selama proses berlangsung.
Juga mksh buat temen² smua atas supportnya
Semoga semua mahluk hidup berbahagia
(Sukabumi, 31 Agustus 2022)
Karena kejadian ini sudah berlangsung lama, lebih dari tiga bulan yang lalu, Komunitas Dog Lovers Sukabumi tentu sulit melacak keberadaan anak anjing tersebut. "Dibuang di Gadog, daerah atas, tentu saat ini sulit melacak keberadaan. Semoga anak anjing itu tetap sehat," jelas admin akun instagram @sukabumi.dog.lover.
Seperti diberitakan sebelumnya, video penangkapan anak anjing ini viral karena ada adegan, sang satpam menggunakan tali plastik untuk mengekang satwa tersebut. Tak cukup disana, oknum sekuriti ini juga mengangkat anak anjing tersebut ke atas, yang terlihat seperti menggantung.