Viral! Netizen Protes Cara Tangkap Anak Anjing di Sukabumi, Begini Ceritanya?

Selasa 30 Agustus 2022, 17:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Netizen Sukabumi dihebohkan dengan video seorang pria paruh baya mengangkat anjing yang sudah diikat menggunakan tali. Video tersebut diduga dilakukan oleh satpam salah satu perumahan di kawasan Salabintana, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. 

Video itu berdurasi 15 detik itu memperlihat seorang pria menggunakan topi dan kaos security memegang leher anjing yang sudah terikat tali. Dalam salah satu potongan gambar, terdapat tulisan yang menyatakan kegelisahan warga atas cara penangkapan anak anjing itu. 

Berdasarkan hasil penelusuran, peristiwa itu terjadi di salah satu perumahan di kawasan Salabintana, Kabupaten Sukabumi. Saat ditemui sukabumiupdate.com, pihak keamanan perumahaan tersebut membenarkan jika video tersebut terjadi di wilayahnya.

Salah satu satpam, Yayan Kutil (50 tahun) membenarkan adanya penangkapan anak anjing liar itu. 

"Oh iya ada, itu di pos 2. Saya juga marah, harusnya jangan berlebihan. Saya marah banget itu, masalahnya itu pakai tali rafia. Itu anak anjing liar sekali-kali main ke sini," kata Kutil saat ditemui, Selasa, 30 Agustus 2022. 

Kutil mengatakan, peristiwa yang sekarang viral di media sosial itu berawal dari warga yang komplen karena ada anak anjing liar di sekitar rumah mereka. "Jadi awalnya warga komplain karena anjingnya suka masuk rumah, gigit sendal, sampah. Lalu satpam disuruh menangkap dan mengeluarkan anak anjing itu dari perumahan," lanjut Kutil.

Dua orang satpam kemudian berusaha menangkap anak anjing berwarna putih corak kuning tersebut, malam hari. Anak anjing itu berhasil ditangkap dan kemudian lehernya diikat menggunakan tali plastik.

Penangkapan ini kemudian direkam video oleh satpam. Dalam rekaman, salah seorang petugas keamanan kemudian mengangkat anak anjing tersebut ke atas, dengan memegang leher anak anjing itu dari belakang.

Pose inilah yang kemudian di screenshot dan menyebar di media sosial. Akun medsos sukabumiupdate termasuk salah satu yang dikirimin foto dan video tersebut oleh netizen. 

"Caranya tidak benar, kasian anak anjingnya. Kok tega ya," tulis netizen @jessica.christt yang mengirimkan video tersebut ke sukabumiupdate.com, Selasa, 30 Agustus 2022. Netizen yang memprotes cara penanganan anak anjing liar ini, juga banyak mentag akun-akun lainnya termasuk pihak kepolisian dan komunitas pecinta satwa. 

photoAdegan penangkapan anak anjing liar di salah satu perumahan di Sukabumi yang diprotes netizen - (tangkapan layar video viral)</span

Yayan Kutil menjelaskan bahwa video itu sebenarnya cara satpam melaporkan bahwa urusan anak anjing liar tersebut sudah ditangani. Karena video itu kemudian dibagikan ke warga melalui grup whatsapp.

“Cuman ya itu tadi, karena caranya keliru jadi banyak yang protes, termasuk manajemen juga marah. Kenapa anak anjing diikat tali plastik kemudian diangkat-angkat kayak gitu jadi mirip digantung," ujarnya. 

Baca Juga :

Sebenarnya, lanjut kutil, setelah ditangkap anak anjing itu langsung dibawa ke luar perumahan.  "Nggak mati, dilepas lagi di luar perumahan," ucapnya.

Yayan Kutil menegaskan bahwa satpam yang menangkap anak anjing itu juga sudah tidak lagi bekerja di perumahan tersebut. “Itu peristiwa nya udah lama, nggak tahu juga kenapa baru rame sekarang,” pungkasnya. 

Sementara itu, Komandan Regu Security Bandi menambahkan, bahwa ia mengetahui peristiwa itu dari whatsApp group tim keamanan komplek. Saat itu ia sedang tidak bertugas dan memantau dari jarak jauh. 

Sekitar pukul 02.00 WIB, ada warga yang teriak dan meminta tolong agar anak anjing yang mengacak-acak sampah di rumahnya diamankan. Satpam yang bertugas malam itu akhirnya menangkap anak anjing itu. 

"Saya tahu persis, kejadiannya hampir 3 bulan yang lalu. Awalnya ada laporan keresahan dari warga, ada anjing yang mengacak-acak sampah. Kita sebagai tim keamanan dan kenyamanan responsif dan sigap atas keluhan warga. Lalu ditangani (ditangkap) dan dibuang ke tempat yang jauh," kata Bandi. 

Ia juga sudah mewanti-wanti kepada anggotanya untuk tidak melakukan kekerasan kepada hewan mungil itu. Selain melakukan pengamanan, pihaknya juga menegur si pemilik rumah agar menjaga kebersihan lingkungannya.

"Itu anjing liar, kan kita juga takut bawa rabies akhirnya dibuang ke Nagrog," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi23 November 2024, 09:00 WIB

Lowongan Kerja Pramugara dan Pramugari di KAI Services, Minimal SMA Sederajat

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Pramugara dan Pramugari di KAI Services, Minimal SMA Sederajat (Sumber : Instagram/@rmu.id)
Sukabumi23 November 2024, 08:56 WIB

Ancam Belasan Jiwa, Banjir dan Longsor Terjang Sagaranten Sukabumi: Kedusunan Terisolir

Hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi Selatan, pada Jumat siang hingga malang, 22 November 2024 memicu bencana hidrometeorologi.
Titik banjir dan longsor yang menerjang Sagaranten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: istimewa)
Sehat23 November 2024, 08:00 WIB

9 Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru

Gejala Penyakit Jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pingsan.
Ilustrasi. Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 November 2024, 07:00 WIB

Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!

Rasa Roti Es Krim Goreng ini semakin lezat jika disajikan dengan saus cokelat atau karamel.
Es Krim Goreng. Foto: Instagram/my.foodplace
Science23 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)