SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri malam bina iman dan taqwa dan tabligh akbar yang diselenggarakan Sinergi Dakwah Indonesia (SDI) di Masjid Agung Sukabumi, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Acara yang diikuti oleh sekitar 300 orang jamaah, diisi oleh 10 da’i dari SDI dan hadir juga Habib Ahmad Al Kaff sebagai pemateri tamu. Selain itu hadir perwakilan dari Kodim dan Polres Kota Sukabumi yang juga memberikan sambutan sebagai pembuka kegiatan.
Rangkaian kegiatan ini dari mulai pembukaan, tilawah Alquran, pembacaan puisi kemerdekaan, tausiyah, talkshow, qiyamullail, Doa bersama dan kajian subuh.
Ketua SDI, Ustadz Ryan Al Fatih mengatakan acara ini terselenggara dalam rangka bentuk syukur terhadap nikmat kemerdekaan yang diberikan Allah.
“Ketika para pahlawan kita menyadari bahwa kemerdekaan atas berkat rahmat Allah. Maka ketika merawatnya pun harus dengan cara cara yang mendekatkan diri kepada Allah bukan dengan cara bermaksiat kepada Allah yang bisa mengundang murka Allah,” ujarnya.
Para pemateri memaparkan pentingnya menjaga persatuan umat dan saling bersinergi untuk merawat kemerdekaan dengan membuat karya karya yang positif yang bermaslahat bagi masyarakat.
Kegiatan ini diapresiasi Wali Kota Sukabumi dan jajaran Kepolisian serta TNI. Mereka menyatakan siap terus bersinergi dengan SDI untuk mendukung program program yang akan dilaksanakan SDI selanjutnya.
Antusiasme masyarakat yang rata-rata adalah pemuda pada acara ini sangat baik, mengingat wabah Covid-19 yang berdampak pada sepinya kajian Islam secara offline. Sehingga kegiatan ini menghadirkan semangat untuk kembali mengikuti kajian secara langsung di masjid.
Pihak SDI juga menyatakan bahwa akan mengadakan program program berikutnya untuk kembali meningkatkan semangat dalam bermajelis ilmu juga akan mengundang para tokoh, para kyai dan ulama duduk bersama dengan tujuan dakwah mengedukasi umat kedalam kebaikan dan terus berupaya agar SDI menjadi perajut persatuan dakwah islam yang didukung oleh berbagai elemen masyarakat dari para ulama, asatidz, para aktivis, para kaum muda dan tua hingga para aparatur pemerintah.