SUKABUMIUPDATE.com - Pasir piring menjadi salah satu daerah yang terbilang ikonik di daerah selatan Kabupaten Sukabumi atau pajampangan. Sejatinya pasir piring ini merupakan kawasan Perhutani blok Hanjuang Barat di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
Pasir piring dianggap sebagai pintu masuk ke wilayah Pajampangan. Pasalnya, kawasan hutan ini mengapit jalan nasional, ruas Kiaradua - Jampangkulon.
Baca Juga :
"Hutan Pasir Piring merupakan pintu masuk ke wilayah Pajampangan dari daerah Kiaradua Kecamatan Simpenan, maupun dari daerah Lengkong, Kecamatan Lengkong,” kata Kepala Desa Waluran Mandiri, Heli Sugriwa kepada sukabumiupdate.com, Selasa (23/8/2022).
Sebelum tahun 2010, ruas jalan tersebut dianggap sangat angker oleh pengguna jalan, selain hutan dengan pepohonan yang besar dan rimbun serta banyak juga cerita mistis terkait Pasir Piring.
Namun semua itu berubah saat ini. “Kondisi sekarang sudah ramai dengan adanya warung warung yang buka full 24 jam di sepanjang Pasir Piring," ujar Heli.
Di balik rimbunnya Hutan Pasir Piring terdapat sumber kehidupan diantaranya ada hulu Sungai Cilung yang aliran airnya mengalir ke Sungai Ciletuh. Aliran sungai itu menjadi sumber air untuk pertanian warga.
Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Hanjuang Barat, Jojon Rihana mengatakan jumlah luas Perhutani Hanjuang Barat mencapai 4.628,67 hektar yang tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Waluran, Kecamatan Waluran, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Simpenan, serta Kecamatan Lengkong.
"Kalau di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, luasnya sekitar 800 hektar termasuk Blok Pasir Piring," jelasnya.
Blok Pasir Piring Hanjuang Barat, kata Jojon, memang menyimpan sumber daya alam, terutama air dan sebagai hulu sungai. Jojon menyatakan di kawasan blok Pasir Piring kerap terjadi aktivitas tambang emas liar
“Selama ini juga kami menerima laporan bahwa masih ada aktivitas yang menambang emas. Kami Perhutani sudah kewalahan menanganinya, mereka [beraktivitas] sudah puluhan tahun," bebernya.
Kendati demikian, Perhutani bersama masyarakat, pemdes dan muspika serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terus berupaya menjaga hutan tersebut dengan penanaman pohon.
"Upaya untuk menjaga kerusakan hutan Pasir Piring Hanjuang Barat. Perhutani hampir tiap tahun selalu melakukan reboisasi penanaman lahan lahan kosong juga bekerjasama dengan Pemdes, Muspika, serta LMDH," pungkasnya.