SUKABUMIUPDATE.com - Bangunan beratap genteng dengan rangka kayu terlihat mencolok, pasalnya bangunan itu berada di antara deretan makam TPU Cunuk Kayu di Kampung Mekarasih, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Di dalam bangunan yang dindingnya cuma sekitar kurang lebih tingginya satu meter itu terdapat 2 makam sesepuh.
2 makam itu adalah makam R Gading Gilang Kencana yang dinisannya ditulis Wiradata kemudian makam R Nyimas Ayu Ratnasari yang nisannya tertulis Wiradati.
Kepala Desa Cibenda, Adi Rizwan menyatakan dari cerita sesepuh bahwa Gading Gilang Kencana dan Nyimas Ayu Ratnasari, merupakan keturunan dari Kesultanan Cirebon yang merupakan sebuah kerajaan bercorak Islam ternama yang berasal dari Jawa Barat.
“Sesepuh kami mempercayai bahwa Gading Gilang Kencana serta Nyimas Ayu merupakan suami istri yang ditugaskan untuk menyebarkan agama islam di kawasan Geopark Ciletuh Kecamatan Ciemas, pasca runtuhnya Kerajaan Pajajaran,” ujar Adi.
"Jadi kalau dilihat dari kurun waktu masa kerajaan Pajajaran, dan penyebaran agama islam, makam tersebut sudah mencapai ratusan tahun. Dan pengelola atau yang mengurus makam tersebut, merupakan turun temurun," ungkapnya.
Menurut Adi, dulunya 2 makam tersebut hanya berupa batu-batu kecil yang dibuat memanjang. Lalu pada tahun 2020, warga melakukan penataan dengan merenovasi kedua makam dan membuatnya bangunan tersebut.
Adi menyatakan TPU Cunuk Kayu memiliki luas sekitar 2 hektar saat ini. TPU tersebut merupakan pemakaman tertua yang hingga kini masih digunakan oleh warga.
Adi menuturkan, makam Gading Gilang Kencana serta makam R Nyimas Ayu Ratnasari banyak didatangi warga untuk berziarah.
"Banyak juga yang ziarah, bukan hanya dari wilayah Pajampangan, namun dari luar seperti Kota Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bogor, serta Jakarta banyak yang ziarah, terutama saat bulan Mulud," pungkasnya.