SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi akan berkoordinasi dengan BP2MI terkait kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO yang menimpa F (28 tahun), warga Kecamatan Citamiang. Kini pemuda itu masih berada di Laos dan dia ingin pulang.
Baca Juga :
"Disnaker dan BP2MI coba bantu proses pemulangan dan kami bantu mendampingi keluarga terkait pelaporan TPPO ke kepolisian," ujar Pengantar Kerja Ahli muda Disnaker Kota Sukabumi Melani Fitra Rizkianty saat dihubungi Rabu (10/8/2022)
Melani menyatakan Disnaker akan mengirimkan surat ke pihak KBRI di Laos untuk meminta bantuan pemulangan E. "Untuk Proses pemulangan kami akan bersurat resmi ke KBRI minta bantuan pemulangan," jelasnya.
Melani menyatakan walaupun status Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut ilegal namun statusnya tetap Warga Negara Indonesia (WNI).
“Statusnya masih WNI yang tetap harus dilindungi. namun tetap kami himbau masyarakat jika ada yang mau bekerja keluar negeri jangan tergoda iming-iming uang atau janji-janji manis, jika ada yang mau kerja keluar negeri harus prosedural dengan melewati proses aplikasi yang ada di Disnaker dan BP2MI," paparnya.
Sebelumnya, F mengaku sudah tak tahan kerja di Laos. Ia bahkan meminta tolong ke Presiden Jokowi supaya bisa pulang dengan selamat ke Sukabumi. Senin kemarin, F mengabarkan dirinya dalam kondisi baik-baik saja, namun sudah tak sanggup menjalani pekerjaan di negara tersebut.
Pemuda yang awalnya diimingi-imingi kerja di Thailand dengan gaji besar itu dibawa ke Laos dan saat ini bekerja di sebuah perusahaan investasi dengan sistem trading. F merasa tertipu karena semula ditawari kerja di Thailand, namun ternyata di Laos bersama seorang temannya asal Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Keduanya berangkat dari Sukabumi pada Selasa, 2 Agustus 2022. Mereka naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta, tiba di Bangkok, lalu ke Kota Chiang Mai, Thailand. Dari Chiang Mai, F dan temannya dibawa hingga ke tepian Sungai Mekong, perbatasan Thailand dan Laos.
Setibanya di Laos, kedua warga Sukabumi tersebut ditempatkan di sebuah apartemen. Mereka langsung diarahkan sebagai pencari investor di situs aplikasi trading.