SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pertanian atau Distan Kabupaten Sukabumi mengingatkan para petani untuk melakukan diversifikasi produk pertanian yang ditanam. Ini bertujuan supaya harga bisa terjaga saat memasuki musim panen sehingga petani tidak merugi.
Imbauan itu juga untuk merespons harga jual sawi caisim yang menurun drastis di pasaran hingga Rp 200 per kilogram. Kondisi ini bahkan menyebabkan puluhan hektare lahan caisim di Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, dibiarkan membusuk di ladang.
Sekretaris Distan Kabupaten Sukabumi Denis Eriska mengatakan anjloknya harga sawi caisim yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, salah satunya dipicu supply and demand (penawaran dan permintaan) yang tidak seimbang.
"Ketika pasokan sayuran di pasar melimpah, otomatis harga turun. Tetapi, jika produknya minim di pasaran, harganya naik," kata Denis, Selasa (9/8/2022).
Baca Juga :
Mengantisipasi anjloknya harga pada hasil pertanian, Deni menekankan diversifikasi pertanian dari produk yang ditanam. Sehingga nantinya tanaman yang ada di pasar bisa beragam dan tidak melimpah di salah satu jenis sayuran. Ini supaya kestabilan harga terjaga.
"Jangan melihat satu produk dan harganya bagus. Mereka menanam serentak. Sehingga saat panen harganya turun. Tapi, jika mereka menanam sayuran dengan produk berbeda, pasokannya akan terjaga sehingga kestabilan harga di pasar akan lebih baik," ujar Denis.