SUKABUMIUDPATE.com - Pemkot Sukabumi memberikan uang pembinaan atau kadeudeuh sebagai apresiasi kepada kafilah asal Kota Sukabumi yang meraih juara dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXXVII tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Momen yang digelar di Balai Kota Sukabumi pada Rabu (3/8/2022) itu juga bersamaan dengan pemberian uang insentif kepada guru mengaji dalam gerakan Magrib Mengaji.
Baca Juga :
Kedua kegiatan itu langsung dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang didampingi Waki Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada.
''Kami memberikan tanda terimakasih kepada kafilah Kota Sukabumi yang meraih prestasi dan membawa nama baik Kota Sukabumi dalam MTQ Jabar di Sumedang,'' ujar Fahmi.
Menurut dia, dengan kadeudeuh ini diharapkan lahir semangat untuk terus berkarya dan terus berprestasi membawa nama baik Kota Sukabumi. Selain itu, mampu melahirkan generasi yang menjadi kader-kader baru.
Dengan demikian, Fahmi mengingatkan sisi pengkaderan dalam ajang MTQ jangan sampai hilang.
Seperti diketahui Kafilah asal Kota Sukabumi meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam ajang MTQ ke XXXVII tingkat Provinsi Jawa Barat. Mereka diantaranya Sumayyah El-Hansya Juara I MHQ 10 Juz Putri, Muftiha Khoirinnisa Juara III Tafsir Bahasa Arab Putri, Moh Ariyadi Juara II Kaligrafi Kontemporer Putra, dan Riska Khoirunnisa Juara II Kaligrafi Kontemporer Putri.
Dalam acara ini juga kata Fahmi diberikan insentif untuk guru mengaji dalam gerakan Magrib Mengaji. Semangat yang terkandung dalam gerakan ini yaitu ingin memberantas buta baca tulis huruf Alquran dan mengenalkan pemahaman agama sejak dini kepada anak.
Fahmi menyatakan, pandemi berdampak kepada berbagai sektor termasuk gerakan Magrib Mengaji. Maka dari itu, gerakan ini harus terus menerus digencarkan agar menjadi kebiasaan masyarakat.
“Gerakan ini jadi kebiasaan bagi masyarakat, ketika jadi kebiasaan maka terus berlanjut,'' ungkap Fahmi.
Menurut dia, tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada anak yang belum bisa membaca Alquran. Sehingga ke depannya akan dilakukan pendataan serta harus dilakukan intervensi.
Intervensi perlu dilakukan karena dikhawatiran semakin besar anak tersebut maka semakin sulit baca tulis Alquran. Maka dari itu gerakan Masjid Mengaji dilakukan sejak anak masih kecil karena membuat cepat dalam beradaptasi. Intinya ada anak yang harus diselamatkan dan harus dilakukan intervensi.
Dengan upaya tersebut Gerakan Maghrib Mengaji semakin mengakar dan membudaya. Sehingga anak dapat berkumpul di masjid, minimal di waktu Maghrib hingga shalat Isya.
Ketika gerakan Magrib Mengaji menjadi sebuah budaya, maka anak-anak pun akan terjag dari hal-hal negatif.
''Insya Allah bisa menjaga anak ketika memiliki budaya itu,'' ujar Fahmi. Ia mengucapkan terimakasih kepada alim ulama dan guru ngaji mari terus kuatkan gerakan tersebut.
Terlebih di Kota Sukabumi sangat istimewa. Sebab launching gerakan Maghrib Mengaji langsung dilakukan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil sehingga mari memasifkan program keagamaan tersebut.
Kabag Kesra Setda Kota Sukabumi Herman Permana menambahkan, pemberian insentif atau honor diberikan kepada guru mengaji dalam gerakan Maghrib mengaji (gemari). Di mana program ini salah satu program unggulan Wali Kota Sukabumi.
Pada 2022 ini ada sebanyak 200 orang guru mengaji dalam gerakan Maghrib mengaji yang mendapatkan insentif yang tersebar di tujuh kecamatan. Besaran dana yang diberikan Rp 200 ribu per bulannya.
Disisi lain kata Herman, pemda juga memberikan uang pembinaan kadeudeuh kepada kafilah asal Kota Sukabumi yang meraih prestasi pada MTQ Jabar di Kabupaten Sumedang. Nantinya para juara dari Kota Sukabumi ini akan mewakili Jabar di ajang MTQ nasional di Banjarmasin pada Oktober 2022 mendatang.