SUKABUMIUPDATE.com - Para petani di Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, mengaku melihat penampakan hewan diduga harimau.
Lokasi penampakan hewan tersebut di lahan pertanian di perbukitan yang ada di Kampung Selagombong Girang. Oleh warga tempat itu disebut Gunung Pasir Kantong atau Gunung Batu Aseupan. Warga juga mengenal perbukitan itu dengan nama Gunung Indocement, pasalnya terdapat lahan milik PT Indocement disana.
Baca Juga :
Sukabumiupdate,com pun menelusuri lokasi tersebut. Dari jalan beraspal perjalanan dilanjutkan ke jalan setapak bertanah membelah lahan pertanian yang ditanami berbagai jenis sayuran.
Tempat yang didatangi sukabumi adalah ladang yang digarap Sugandi (58 tahun), salah seorang petani yang melihat penampakan hewan diduga harimau sekitar 3 bulan yang lalu. Tempat itu berjarak sekitar 300 meter dari permukiman.
Sugandi mengatakan, masih berada di ladang meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB karena harus menyelesaikan pekerjaannya, menanam bibit tanaman.
Tiba-tiba dia harus menghentikan pekerjaannya sebab tepat didepannya ada sesosok hewan diduga harimau. Jarak antara dia dengan hewan tersebut sekitar 3 meteran.
Menurut dia, hewan itu tidak terlalu besar dengan warna bulu kuning pirang dan coraknya belang seperti harimau.
"Saya berhadapan dengan macan tersebut kurang lebih 1 menit, lalu saya mencari alat untuk memukul atau mengusir dan hewan itu langsung lari dan melompat ke lahan kosong disebelahnya," ujar Sugandi.
Setelah kejadian itu, dia menceritakan hal itu ke warga sekitar namun tidak percaya.
Dua bulan setelah kejadian itu, beberapa petani kebun juga melihat hewan diduga harimau tersebut, "Ibu bernama Ajan bersama anaknya dan petani bernama Along, mereka juga melihat diduga harimau tersebut," ujar Sugandi.
Kemudian pada Senin, 18 Juli 2022 pukul 11.00 WIB, petani bernama Baed juga melihat hewan itu sedang tertidur di saungnya. Kejadian itu membuat Baed ketakutan dan trauma.
“Baed berlari dan meminta tolong kepada saya, dan saya hampiri sudah dalam keadaan pingsan, lalu dibawa bawa ke saung saya untuk diberi penanganan," ujarnya.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI