SUKABUMIUPDATE.com - Hasil PPDB 2022 yang hanya menjaring 90 siswa baru tidak membuat Jajaran SMPN 7 Kota Sukabumi berkecil hati. Seluruh sumber daya manusia di sekolah yang berada di jalan Caringin Ngumbang Benteng Warudoyong ini bahkan tambah semangat, untuk menunjukkan kualitas dari prestasi dari pelayanan pendidikan mereka.
Seperti diketahui dari, Dalam PPDB online tahun 2022, SMPN 7 Kota Sukabumi menyediakan kuota untuk 224 siswa atau pelajar baru. Ini akan dialokasikan untuk 7 kelas, dimana masing-masing kelas rencananya akan berisi 32 siswa.
Namun takdir berkata lain, dalam PPDB ini hingga tanggal 13 Juli 2022 kemarin hanya ada 90 siswa baru yang mendaftar, dari semua jalur pendaftaran yang disediakan sesuai aturan pemerintah. Ini membuat Kepala sekolah dan semua unsur termasuk guru di SMPN 7 harus cepat mengambil keputusan.
Kepala SMPN 7 Erlina Watigirindani I., S. Pd., M. Pd menegaskan kondisi ini akan dimanfaatkan untuk mewujudkan semboyan 'Sekolah Sehat Kota Sukabumi'. Sekolah akan memetakan siswa sebaik mungkin, jumlah kelas akan disesuaikan dengan jumlah siswa.
"Mungkin perkelas 22 sampai 24 orang. Kami pastikan tahun ajaran baru SMPN 7 akan sangat sangat sehat, terutama suasana pembelajaran dalam kelas. Semoga pembelajaran lebih menyenangkan karena tidak berebut perhatian," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis 14 Juli 2022.
Jumlah ini diyakini akan memaksimalkan konsentrasi para siswa dalam mengakses setiap program pendidikan yang diberikan oleh guru. Sebagai informasi, sekolah ini punya banyak fasilitas pendukung siswa dan siswi dalam pembelajaran maupun kegiatan dan ekstrakurikuler
Mulai dari ruang belajar yang nyaman, lingkungan sekolah yang asri dan kondusif, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, perpustakaan, fasilitas Seni dan Olahraga, Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam, ruang Konseling dan PKHS
"Ruangan-ruangan ini jelas akan berfungsi sebagaimana peruntukannya karena tidak pernah dipaksakan menjadi ruang kelas untuk siswa baru," bebernya.
Selain itu, SMPN 7 Kota Sukabumi juga diisi berbagai kegiatan mulai dari keagamaan, literasi, SATGAS sekolah sehat dan masih banyak lagi. Ekstrakurikuler Nya juga banyak seperti pramuka, futsal, paskibra, karate dan lain-lain.
Soal prestasi SMPN 7 Kota Sukabumi juga memiliki segudang catatan yang tidak kalah dengan sekolah negeri lainnya di Sukabumi, baik akademik maupun non akademik.
Dalam 3 tahun terakhir, ini daftar prestasinya; 2022 Juara 1 Lomba Dakwah Islam Pentas PAI tingkat Kota Sukabumi; 2022 Juara 1 Lomba Biantara Hari Bahasa Ibu International; 2021 Juara 1 Lomba Dakwah Islam Pentas PAI tingkat Kota Sukabumi; 2021 Juara 1 Lomba Pasanggiri Soal Singget Sunda Kelas 7 Tingkat Kota Sukabumi; 2021 Juara 1 Lomba Pasanggiri Soal Singget Sunda Kelas 8 Tingkat Kota Sukabumi; 2021 Juara 3 Lomba Kreatifitas Guru & Siswa - Video Bercerita Tingkat Kota Sukabumi; 2020 Juara 3 Samosa Putri Lomba Pramuka Tingkat DKI-Banten; 2020 Juara 2 Samosa Putra Lomba Pramuka Tingkat DKI-Banten; 2019 Juara 3 Lomba pramuka LARGALANG Tingkat Jabar-DKI-Banten; 2019 Juara 3 Pionering Lomba Pramuka Gaspor Ke-1 Tingkat Kota Sukabumi.
Alumni dari sekolah ini juga keren-keren, salah satunya melanjutkan pendidikan S2 nya di negeri kincir angin Belanda yaitu M. Hikmat Azizat. "Sekolah ini memiliki program beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar, memiliki prestasi akademik dan non akademik, ekstrakurikuler beragam, selain itu SMPN 7 memiliki guru dan TU yang profesional, lingkungan asri dan kondusif serta religius dan literat," ungkap Kepala SMPN 7 Erlina Watigirindani I., S. Pd., M. Pd.
Untuk PPDB 2022-2023 ini, SMPN 7 Kota Sukabumi masih menunggu calon siswa hingga hari Sabtu 16 Juli 2022 mendatang. Persyaratan yang harus dilengkapi oleh pendaftar adalah surat keterangan lulus sementara, SKTM untuk peserta didik tidak mampu, sertifikat/penghargaan prestasi, kartu keluarga dan keterangan domisili, raport, surat kenal lahir dan ijazah diniyah, lanjut Erlina.
Menurut dia, masyarakat kedepannya harus sama-sama membangun generasi muda tanpa harus terjebak dengan istilah sekolah favorit, biasa atau marjinal. Pada dasarnya setiap sekolah saat ini memiliki kesamaan visi dan SDM dalam pendidikan, begitupun fasilitas.
Baca Juga :
"Faktor 'memaksakan diri' ke sekolah favorit menimbulkan penyebaran siswa usia SMP menjadi tidak merata. Sekolah yang terlalu banyak siswa barunya (diluar daya tampung) akan menjadi tidak sehat, ruang belajar yang tidak memadai karena jumlah rombel yang membludak.
"Saya berharap ke depannya praktek-praktek siswa titipan itu ditiadakan, karena berimbas kepada peserta didik baru yang tidak dapat belajar dan menikmati fasilitas yang diberikan sekolah dengan maksimal," pungkas Erlina.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI