SUKABUMIUPDATE.com - Pencarian buruh tani yang hanyut di Sungai Cibareno, Desa Gunungkaramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, sudah memasuki hari ketujuh pada Rabu kemarin, 13 Juli 2022. Namun, pencarian belum membuahkan hasil.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pencarian ditutup pada Kamis (14/7/2022). Tim SAR telah melakukan pencarian maksimal hingga hari ketujuh dengan mengoptimalkan seluruh personel dan alat utama SAR menyusuri sungai hingga muara Cibareno.
Tim SAR gabungan juga telah melakukan koordinasi dengan stakeholder dan pihak-pihak terkait di sepanjang aliran Sungai Cibareno apabila mendapatkan informasi tentang tanda-tanda korban.
“Kami sudah melakukan upaya yang maksimal bersama unsur SAR gabungan, namun korban masih belum ditemukan hingga hari ketujuh,” ungkap Fazzli, Kepala Kantor SAR Jakarta dalam rilisnya pada Kamis.
Baca Juga :
Fazzli mengatakan akan membuka kembali operasi SAR jika mendapatkan informasi tanda-tanda dari korban. Ia juga mengungkapkan terima kasih atas upaya serta sinergi yang dilakukan tim SAR gabungan dalam melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Fazzli sudah menjelaskan hal ini kepada keluarga korban dan meminta maaf atas segala kekurangan yang dilakukan unsur SAR gabungan ketika melakukan operasi SAR.
Adapun unsur tim SAR yang tergabung dalam operasi SAR ini yaitu Pos SAR Sukabumi, Koramil dan Polsek Cisolok, Satpol PP Cisolok, Kades Gunung Karamat, Polair Poles Sukabumi, P2BK/BPBD Kabupaten Sukabumi, ACT MRI Sukabumi, SSV, CBP, FAJI Sukabumi, IEA Sukabumi, Tagana Dinsos Kabupaten Sukabumi, Vertical Rescue, Balawisata, Limas Desa Gunung Keramat dan masyarakat setempat.
Sebelumnya, Rabu, 6 Juli 2022 sekira pukul 12.15 WIB di Sungai Cibareno, seorang buruh tani hanyut. Korban yang diketahui bernama Apit Supiana (27 tahun) saat itu sedang menyebrangi sungai dengan berenang untuk membeli gula semut di sebrang sungai tersebut.