SUKABUMIUPDATE.com - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sukabumi berharap inovasi dan program penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi mendapat penilaian kategori baik.
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sukabumi memaparkan sejumlah inovasi yang telah dilakukan pemkab dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sukabumi. Paparan tersebut disampaikannya secara virtual dalam penilaian kinerja stunting tingkat Provinsi Jabar di Pendopo Sukabumi, Selasa, 5 Juli 2022.
Turut hadir pada kegiatan ini unsur Perangkat Daerah, unsur Akademisi, unsur Dunia Usaha, serta unsur Komunitas Masyarakat. Dalam paparannya, Iyos menjelaskan bahwa berdasarkan peta prevalensi maka pada tahun 2021 telah ditetapkan 20 Desa sebagai lokus penurunan stunting.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan pola penthahelix melakukan kolaborasi bersama unsur-unsur pendukungnya berkomitmen bersama untuk melaksanakan 8 aksi konvergensi penurunan stunting yang telah dilaksanakan pada Tahun 2021 diantaranya melalui aspek penguatan regulasi dan kelembagaan, sinergi program pencegahan dan penurunan stunting lintas sektor, pembentukan Kader Pembangunan Manusia dan Review Kinerja Tahunan.
Selain itu terdapat beberapa inovasi dalam program tersebut, antara lain GESIT SABUMI (Gerakan Sanitasi Total Sa-Sukabumi), Dokter Masuk Kampung, Beras Nutrizink, SUSPENSI (Suami-Suami Pendukung ASI), KUOTA SEGIGA (Ku Obati Stunting dengan Surveilans dan Sekolah Gizi Keluarga) dan Rumah TEMA dalam pengembangan anak usia dini. Adapun upaya-upaya tersebut dilakukan dalam rangka pencapaian visi dan misi Kabupaten Sukabumi juga untuk mewujudkan Jabar Zero New Stunting.
Kepala Bidang Perencanaan pembangunan manusia Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Aep Najmudin berharap hasil penilaian kinerja 8 aksi konvergensi stunting berkategori sangat baik.
Selain itu, kata Aep, bisa menghasilkan beberapa poin evaluasi dan rekomendasi dari pemerintah provinsi Jabar untuk perbaikan kinerja tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Sukabumi.
“Sehingga pada akhirnya outcome berupa angka prevalensi stunting di Sukabumi dan Jawa Barat bisa tercapai sesuai target yang telah ditetapkan,” ujar Aef kepada sukabumiupdate.com, Jumat (8/7/2022).
Menurut dia, untuk hasil penilaian akan keluar beberapa bulan kemudian.