SUKABUMIUPDATE.com - Seorang warga Kampung Citangkil RT 036 /06, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia dipatuk ular saat mencari kayu bakar.
Kepala Desa Buniasih, Badrudin menyatakan peristiwa nahas yang dialami warga berinisial S (25 tahun) itu terjadi pada Sabtu, 2 Juli 2022 sekitar pukul 11.30 WIB.
Menurut Badrudin, saat itu korban berada di ladang bersama ibu dan bapaknya. Ladang tersebut berjarak sekitar 5 kilometer dari rumah korban.
Siangnya, bapak korban kemudian pulang duluan dan di ladang itu hanya ada korban serta ibunya. Mereka beristirahat di saung.
Tak lama setelah itu, lewat warga lainnya Oyo (35 tahun) seorang perajin gula nira yang berniat mencari kayu bakar.
Korban lantas pamit ke ibunya untuk mencari kayu bakar bersama Oyo ke hutan Cisujen atau warga menyebutnya dengan hutan hideung. Tidak berapa lama, Oyo kembali mendatangi ibu korban. Oyo menyatakan kalau korban dipatuk ular pada kaki kiri tepatnya di atas tumit.
“Jenis ularnya tidak ada yang tahu pasti, karena temannya berjalan berjauhan dengan korban. Temannya hanya mendengar teriakan minta tolong dan korban sudah tergeletak. Namun ada yang mengatakan ular hijau, memang kalau di lokasi itu banyak ular hijau,” ujar Badrudin.
Badrudin menyatakan jarak antara saung dengan tempat korban dipatuk ular itu sekitar 1 kilometer. Ibu dan Oyo lantas mendatangi korban dan membawa korban ke saung.
Di saung, Oyo mencoba menyedot darah korban dengan mulut dengan tujuan mengeluarkan bisa ular. Namun upaya itu tidak berhasil dan kondisi korban semakin kritis.
Temannya ini kemudian membawa korban dengan motor dengan tujuan puskesmas. Namun korban meninggal di perjalanan.
Badrudin menyatakan, korban sudah dimakamkan pada Sabtu petang. "Korban kemarin setelah magrib dimakamkan dekat rumahnya di Kampung Citangkil," terangnya.
Oyo juga mendapat perawatan dampak dari mencoba mengeluarkan bisa ular dengan menyedot darah korban. Adapun
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tegalbuleud Subarjo membenarkan adanya kejadian warga meninggal akibat dipatuk ular dan satu orang mendapat perawatan.
Menurut dia, Oyo merasa pusing dan mual setelah mencoba menyedot darah korban sebagai upaya mengeluarkan bisa ular.
Oyo kemudian didatangi perawat Puskesmas ke rumahnya dan dipasang infus. "Sekitar pukul 22.00 WIB, Oyo merasa sudah membaik maka infusan di stop,” ujarnya.