SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu dari 5 daerah di Indonesia yang ikut Menandatangani MoU Kesepakatan Bersama Tentang Penyederhanaan Prosedur Penyaluran BBM Bersubsidi Untuk Nelayan. Pemerintah akan menerapkan data tunggal melalui aplikasi KUSUKA, termasuk untuk mengakomodir kepentingan nelayan kecil dalam mendapatkan BBM bersubsidi.
Penandatangan MoU ini dilakukan Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Batam Marriott Hotel Harbour Bay Batam Kepulauan Riau, Jumat kemarin, 24 Juni 2022. Acara ini digagas Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, yaitu kesepakatan bersama antara Kementerian ESDM, BPH Migas, Pertamina, dan enam Pemerintah Daerah.
Keenam daerah itu adalah Kabupaten Sukabumi, Kepulauan Riau, Medan, Cilacap, Bitung,dan Maluku Tengah. MoU ini terkait penyederhanaan prosedur penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan, termasuk optimalisasi kartu KUSUKA sebagai basis data tunggal bagi nelayan.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Jenderal TNI Purn Moeldoko menyampaikan, untuk memenuhi akses BBM bersubsidi bagi nelayan kecil, pemerintah melakukan percepatan Kartu Pelaku Usaha Bidang kelautan dan Perikanan (KUSUKA). Sebab, di dalam KUSUKA sudah terinput data-data nelayan, yang bisa menjadi pedoman untuk penentuan dan pengalokasian BBM bersubsidi.
“Ini tidak hanya mengoptimalkan penyerapan kuota BBM bersubsidi, tapi penyalurannya juga akan tepat sasaran. KUSUKA itu by name by address, NIK, dan ukuran kapalnya juga terdata di kartu,” terangnya dikutip dari akun sosmed resmi Pemkab Sukabumi.
Lalu apa tanggapan nelayan Sukabumi soal rencana ini? Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi, Asep Jeka menerangkan jika selama ini anggotanya menggunakan kartu E-Pass kecil untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
Baca Juga :
"Dulu pernah pakai KTP bisa,terus pakai Kartu Kusuka, nah sekarang ini harus pakai kartu E Pass Kecil yang dikeluarkan kementerian melalui syahbandar dan dinas," jelas Asep Jeka kepada sukabumiupdate.com, Sabtu 25 Juni 2022.
Asep jeka sendiri setuju jika pembelian BBM bersubsidi bagi nelayan cukup dengan kartu KUSUKA, bahkan ia berharap sebenarnya cukup dengan KTP karena disana ada keterangan profesi sebagai nelayan. "Jangan dibikin ribet lah, nelayan inikan beli BBM bersubsidinya bukan gratis."
Data Rukun Nelayan Ujunggenteng mencatat sudah 90 persen anggotanya punya kartu KUSUKA. Jumlah nelayan yang bernaung di organisasi ini mencapai 1700 anggota.