SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito menyatakan siapapun dapat menjadi jurnalis termasuk mahasiswa. Dalam hal ini yang terpenting adalah karya jurnalistik yang dihasilkan sudah melalui kerja-kerja jurnalistik.
"Bagi AJI karya jurnalistik itu dilihat dari produknya, karena profesi jurnalis ini terbuka siapa pun bisa menjadi jurnalis termasuk mahasiswa tidak melihat apakah itu diproduksi oleh kantor berita atau jurnalis indepen atau individu-individu tertentu,” ujar Sasmito usai menghadiri kegiatan sapa mahasiswa di Sukabumi yang diselenggarakan AJI Bandung, Minggu, 19 Juni 2022.
“Patokan AJI adalah karyanya itu produk jurnalistik atau bukan,” tegas Sasmito.
Baca Juga :
Lebih lanjut, Sasmito menyatakan apa yang dimaksud dengan produk jurnalistik adalah sesuatu yang dilakukan melalui kerja-kerja jurnalistik.
“Tentu sudah melalui reportase, sesuai dengan fakta, sudah diverifikasi, itu kerja-kerja jurnalistik. Siapa pun dia ketika memproduksi karya jurnalistik mau pres mahasiswa (presma), jurnalisme warga atau jurnalis profesional, dia mendapatkan perlindungan pers,” ujarnya.
Sasmito menyatakan, presma merupakan cikal bakal jurnalis sehingga perlu dibimbing dan ditingkatkan kapasitasnya. Maka dari itu AJI mendorong organisasi-organisasi jurnalis dan perusahaan pers untuk meningkatkan kapasitas presma.
“Hari ini AJI Bandung berupaya untuk mendirikan AJI Bandung biro Sukabumi, ini merupakan ikhtiar untuk membumikan nilai-nilai AJI karena kita tahu kondisi pers di tanah air belum bebas, kita bisa melihat dari berbagai indikator, regulasi, politik kemudian kasus kekerasan [ jurnalis] profesionalisme masih menjadi PR,” ujarnya.