SUKABUMIUPDATE.com - Sudah kurang lebih tiga bulan Nana Leni Nurhayati (40 tahun) dan keluarganya mengungsi lantaran rumah mereka tergerus longsor, bahkan mulai ambruk. Leni merupakan warga Kampung Bojong Girang RT 02/05, Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Pantauan pada Rabu (15/6/2022), sebagian lantai teras rumah dan ruang tengah telah ambruk. Menurut Leni, ambruknya sebagian bangunan rumahnya disebabkan hujan deras beberapa waktu terakhir. Rumah yang dihuni Leni bersama suami, ibu, anak, dan cucunya itu, sebelumnya tergerus longsor pada 9 Maret 2022.
Longsor pada 9 Maret 2022 terjadi saat Leni dan keluarganya ada di dalam rumah. Mereka mendengar suara gemuruh sehingga berhamburan ke luar. Setelah dicek, longsor terjadi pada tebing di samping rumahnya dan mengakibatkan rumah milik Leni tergerus. "Kaget dan berpikir rumah saya akan terbawa longsor," katanya.
Setelah kejadian itu, tebing di samping rumah Leni semakin terkikis setiap diguyur hujan deras dan mengakibatkan rumahnya perlahan ambruk. Teranyar, Selasa malam, 14 Juni 2022, longsor kembali terjadi dan menggerus rumah berukuran 100 meter persegi itu. "Tadi malam kembali longsor akibat hujan deras," kata dia, Rabu.
Baca Juga :
Masalah lain muncul ketika Leni mau tidak mau harus berutang karena tidak mampu membayar rumah kontrakan yang dihuninya selama tiga bulan terakhir. Kontrakan tempat Leni dan keluarganya mengungsi berjarak kurang lebih 2 kilometer dari rumahnya. Situasi ini semakin sulit karena suami Leni hanya berjualan roti keliling.
"Sudah punya utang dua bulan bayar kontrakan. Waktu itu sempat ada bantuan dari BPBD, hanya sembako. Kemudian dari desa ada santunan Rp 300 ribu. Itu tidak cukup untuk membayar kontrakan sebulan," kata Leni. Biaya kontrakan yang harus dibayar Leni dan keluarganya adalah Rp 600 ribu satu bulan.
"Ingin punya rumah lagi dan dapat bantuan karena saya keluarga banyak, tapi kita kurang mampu untuk memperbaiki rumah. Kalau mampu, dari awal longsor juga sudah dibetulkan," ucap dia.
Kepala Desa Langensari Anda Supriadi mengaku telah melakukan berbagai upaya seperti pelaporan dan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait kondisi Leni dan keluarganya. Anda menyebut sudah melaporkan ini ke Balai Pengelola Sumber Daya Air atau BPSDA, BPBD, hingga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi.
"Kami juga sudah memberi bantuan untuk anggaran kontrakannya. Koordinasinya sudah, namun terkait pelaksanaan belum tahu, namun sudah ditinjau," kata dia.